KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan, bahwa wanita lebih cocok untuk misi luar angkasa jangka panjang.
Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan studi baru berdasarkan laporan pemimpin Mars Desert Research Station. Studi itu memperlihatkan bagaimana perbedaan perilaku kepemimpinan wanita dan pria.
Meski kedua jenis kelamin sama-sama berfokus pada tugas, tetapi peneliti mencatat kalau wanita cenderung lebih positif. Perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh bagaimana mereka melakukan pendekatan terhadap tim mereka.
Pria fokus pada pencapaian, sementara wanita menekankan saling adanya dukungan yang timbal balik.
Baca juga: China Kirim Tiga Astronot untuk Bangun Stasiun Luar Angkasa
Hal tersebut lah yang menurut Inga Popovaite, sosiolog di Universitas Teknologi Kaunas (KTU) di Lithuania menunjukkan, bahwa wanita lebih cocok untuk misi luar angkasa jangka panjang.
Menurut peneliti, hingga 2021 hanya tiga wanita yang menjabat sebagai pemimpin di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama dua dekade masa operasinya.
Meski luar angkasa menjadi lebih beragam, memang sedikit yang diketahui tentang perbedaan kepemimpinan berdasarkan gender di lingkungan yang terisolasi, terbatas, dan ekstrem.
"Dalam 10-20 tahun ketika misi ke Mars dimulai, kelompok berbeda gender akan dikirim ke sana. Astronot wanita juga sedang mempersiapkan diri untuk melakukan penerbangan ke Bulan," ungkap Popovaite.
"Namun masih ada kekurangan data tentang perempuan di luar angkasa ,karena partisipasi mereka yang rendah dalam ekspedisi," lanjutnya.
Dikutip dari Phys, Senin (13/6/2022) untuk menyelidiki potensi perbedaan gender dalam kepemimpinan di lingkungan luar angkasa, peneliti kemudian melakukan studi menggunakan laporan pemimpin Mars Desert Research Station (MDRS) yang merupakan fasilitas analog luar angkasa di Utah.
Analog luar angkasa berbagi beberapa karakteristik dengan penerbangan luar angkasa.
Tempat-tempat itu mungkin ada untuk tujuan lai,n misalnya stasiun penelitian Antartika atau dibangun secara khusus untuk meniru bagian dari pengalaman penerbangan luar angkasa.
Baca juga: Misi Luar Angkasa di Tahun Baru 2022, Tak Hanya Eksplorasi Mars