5 Makanan Pengganti Nasi Putih yang Cocok untuk Diet

KOMPAS.com - Nasi putih merupakan makanan yang mengenyangkan, murah, dan cocok dinikmati dengan berbagai lauk.

Namun, nasi putih mungkin tidak sesuai untuk kebutuhan diet kebanyakan orang. 

Misalnya, orang yang mencoba makan lebih sedikit karbohidrat atau kalori mungkin membutuhkan alternatif yang lebih ringan dari nasi putih.

Selain itu, mengganti nasi dengan pilihan yang lebih sehat, seperti biji-bijian lainnya, dapat menambah variasi pada makanan.

Makanan pengganti nasi putih

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 makanan pengganti nasi putih yang cocok untuk diet.

Baca juga: Daftar Makanan untuk Penderita Prediabetes

1. Quinoa

Quinoa adalah biji-bijian pengganti nasi yang bebas gluten dan jauh lebih tinggi protein daripada nasi.

Faktanya, sebanyak 92 gram quinoa matang menyediakan 4 gram protein, dua kali lipat dari porsi nasi putih yang sama.

Quinoa mengandung protein lengkap, artinya mengandung semua sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Ini menjadikannya sumber protein yang bagus untuk vegetarian.

Quinoa juga merupakan sumber yang baik dari mineral penting, seperti magnesium dan tembaga, yang memainkan peran penting dalam metabolisme energi dan kesehatan tulang.

2. Nasi kembang kol

Nasi kembang kol adalah makanan pengganti nasi yang rendah karbohidrat dan rendah kalori.

Baca juga: 5 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Vagina

Nasi kembang kol memiliki rasa yang ringan serta tekstur dan penampilan yang mirip dengan nasi.

Sebanyak gram nasi kembang kol hanya mengandung 13 kalori, bandingkan dengan nasi putih yang mengandung 100 kalori untuk porsi yang sama.

3. Nasi brokoli

Seperti nasi kembang kol, nasi brokoli juga makanan pengganti nasi untuk orang-orang yang diet rendah karbohidrat atau rendah kalori.

Kandungan nutrisinya mirip dengan kembang kol, sebanyak 57 gram nasi brokoli mengemas sekitar 15 kalori dan 2 gram serat.

Nasi brokoli juga merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Vitamin C bertindak sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu mencegah kerusakan sel dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Baca juga: Makanan dan Minuman yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Haid