Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda Tubuh Kekurangan Cairan, Jangan Sampai Dehidrasi

Kompas.com - 11/06/2022, 13:00 WIB
Mela Arnani,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Tubuh memerlukan cukup air untuk mempertahankan suhunya agar tetap normal. Kandungan air dalam tubuh manusia sekitar 60-70 persen dari berat tubuh. Air sangat penting bagi organ-organ dalam tubuh untuk bekerja dengan baik.

Untuk tetap dapat menyeimbangkan kadar air saat kekurangan cairan, tubuh otomatis akan mencari jalan mengambil sumber air dari komponen tubuh sendiri yaitu darah.

Akibatnya, kadar air dalam darah akan berkurang dan darah menjadi kental yang akhirnya distribusi oksigen dan zat-zat makanan akan terganggu.

Kekurangan air juga membuat tubuh lebih sulit membersihan kotoran. Dehidrasi ringan dapat membuat tubuh merasa lelah, sakit kepala, memengaruhi suasana hati, dan fokus.

Baca juga: Lebih Dingin Mana, Kutub Utara atau Kutub Selatan?

Apa saja tanda tubuh kekurangan cairan?

Haus menjadi salah satunya. Saat mendapatkan dorongan untuk memuaskan dahaga, tubuh telah mengalami dehidrasi ringan. Selama memperhatikan dan mengambil minuman saat rasa haus muncul, ini tidak menjadi masalah.

Kehilangan air dapat terjadi saat seseorang mengalami diare dan muntah. Orang tua harus lebih waspada dikarenakan rasa harus semakin tumpul seiring bertambahnya usia, sehingga dapat dijadwalkan waktu minum air putih.

Bayi dan anak-anak lebih mungkin mengalami dehidrasi dibandingkan orang dewasa.

Baca juga: Bakteri dengan Gen Resisten Antibiotik Ditemukan di Antartika, Ini Kata Ilmuwan

- Gejala pada anak kecil

Bayi dan anak kecil tidak selalu bisa memberi tahu apa yang terjadi dengan tubuhnya.

Beberapa gejala dehidrasi yang dapat disadari dari bayi atau anak kecil seperti lidah kering, tak ada air mata saat menangis, tidak buang air kecil selama tiga jam, dan lebih rewel.

Apabila masuk dalam tahap parah, mulut akan kering dan lengket. Selain itu, mata dan pipi mungkin terlihat cekung, nafas cepat, serta denyut nadi yang cepat atau lemah.

- Gejala pada anak dan dewasa

Haus, mulut terasa kering atau lengket, atau kepanasan dapat menjadi gejala dehidrasi pada anak yang lebih besar dan dewasa.

Selain itu, saat kekurangan cairan, tidak akan sering buang air kecil atau kurang dari empat kali sehati.

Tanda dehidrasi lainnya seperti urin berwarna gelap atau memiliki bau yang kuat. Gejala lainnya dapat berupa pusing atau rasa mau pingsan. Semakin parah, rasa haus semakin meningkat, dengan pernapasan dan detak jantung lebih cepat dari biasanya.

Baca juga: 7 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal

Kebutuhan minum

Jumlah air yang dibutuhkan tubuh tergantung pada seberapa aktif, tempat tinggal, dan kesehatan secara keseluruhan.

Untuk mengetahui kadar hidrasi tubuh, dapat dicek dengan memperhatikan warna air seni. Jika bening atau kuning pucat maka sudah cukup, tapi warna yang lebih gelap menandakan tubuh kekurangan cairan.

Saat dehidrasi ringan atau sedang, dapat diatasi dengan sering minum air putih. Saat gejala dehidrasi memburuk, dapat segera menghubungi dokter.

Beberapa tandanya seperti diare lebih dari 24 jam, merasa pusing, bingung, pingsan, tidak bisa menahan cairan, tak ada energi, detak jantung atau pernapasan cepat, dan kotoran hitam atau berdarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com