Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2022, 21:13 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Komet adalah benda besar yang terbuat dari debu dan es yang mengorbit Matahari. Komet merupakan sisa dari pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.

Sebagian besar komet menjadi bola es yang tidak terdeteksi di bagian terluar tata surya. 

Beberapa di antaranya sesekali menjelajah ke dalam tata surya dan menumbuhkan ekor panjang yang sangat khas.

Dilansir dari Universitas of Colorado, komet benar-benar beku ketika jauh dari Matahari.

Penampilan komet pun berubah saat mendekati Matahari. Panas matahari dapat menghangatkan komet dan memberikan anatomi berupa inti komet, koma, dan ekor.

Baca juga: Mengapa Komet Borisov Kemungkinan Membawa Kehidupan? Ahli Jelaskan

Ekor komet 

Ekor komet merupakan bagian komet yang berukuran lebih panjang daripada bagian komet lainnya.

Arah struktur ini selalu menjauhi Matahari, terlepas dari arah komet, dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi Matahari.

Ekor komet terdiri dari gas dan debu yang dapat memanjang ratusan juta kilometer dari koma.

Komet memiliki dua ekor

Kebanyakan komet sebenarnya memiliki dua ekor, yakni ekor plasma yang terbuat dari gas terionisasi dan ekor debu yang terbuat dari partikel padat kecil.

Komet memiliki dua ekor karena pelepasan gas dan debu dipengaruhi oleh Matahari dengan cara yang sedikit berbeda dan ekornya menunjuk ke arah yang sedikit berbeda.

Baca juga: Astronom Berhasil Temukan Komet Terbesar di Tata Surya, Seperti Apa?

Gas yang keluar dari komet akan terionisasi oleh foton ultraviolet dari Matahari. 

Begitu mereka terionisasi, angin Matahari membawa mereka langsung menjauh dari Matahari. Gas-gas ini membentuk ekor plasma.

Partikel seukuran debu yang lepas dari komet mengalami dorongan yang jauh lebih lemah dari Matahari yang disebabkan oleh tekanan sinar matahari itu sendiri. 

Sementara ekor debu juga umumnya menjauh dari Matahari, ia memiliki sedikit lengkungan ke belakang ke arah asal komet.

Terkadang, ekor ketiga juga terdeteksi. Ekor netral ini terdiri dari atom natrium netral yang diperkirakan dilepaskan oleh partikel debu baik dalam koma maupun ekor debu.

Ketiga ekornya menjauhi Matahari, yang berarti bahwa setelah perihelion, mereka sebenarnya 'memimpin' komet di orbitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com