Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Gagal Jantung Tidak Disarankan Terlalu Banyak Minum, Apa Alasannya?

Kompas.com - 01/06/2022, 12:03 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasien gagal jantung tidak disarankan terlalu banyak minum air. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko kerusakan pada jantung, yang bisa dialami oleh pasien.

Dokter Spesialis Kardiologi RSUD Tangerang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Gagal Jantung (Pokja), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Siti Elkana Nauli, SpJP-FIHA; berkata gagal jantung menyebabkan darah tidak bisa dipompa secara optimal.

Kondisi tersebut dikarenakan terganggunya kinerja otot jantung, untuk memompa darah.

"Pasien gagal jantung keluhannya adalah bengkak dan ada penumpukan cairan di paru-paru, meskipun bukan karena faktor kelebihan (cairan)," papar Siti dalam webinar, Selasa (31/5/2022).

Jika diibaratkan sebagai balon, jantung menjadi melar karena kondisinya yang tidak mampu memompa darah akibat kerusakan otot jantung.

Baca juga: Waspada, Gagal Jantung Kerap Terjadi pada Perempuan Hamil hingga Usai Melahirkan

Ketika kondisinya normal, jantung mampu untuk memompa darah hingga 5 liter dalam satu menit. Akan tetapi, gagal jantung menurunkan kapasitas darah yang terpompa menjadi 1 sampai 2 liter saja.

Dia menjelaskan, menurunnya kemampuan jantung dalam memompa darah menyebabkan banyak darah yang tersisa di dalam jantung dan paru-paru.

Kondisi itulah yang membuat pasien gagal jantung tidak dianjurkan minum terlalu banyak air.

Pasien juga kerap diberi obat untuk mengurangi jumlah darah dalam tubuh, dari yang tadinya totalnya 5 liter, menjadi sekitar 3 liter saja.

Untuk mengurangi jumlah darah, biasanya pasien gagal jantung akan diberikan obat yang dapat meningkatkan intensitas buang air kecil.

Baca juga: Kasus Gagal Jantung Lebih Banyak Wanita Daripada Pria, Kok Bisa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com