Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2022, 21:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Daerah di atmosfer Bumi yang memiliki konsentrasi ion dan elektron bebas yang lebih tinggi terjadi pada beberapa ketinggian yang berbeda dan dikenal sebagai ionosfer.

Terdapat tiga wilayah utama ionosfer, yang disebut lapisan D, lapisan E, dan lapisan F.

Lapisan-lapisan ini tidak memiliki batas yang tegas dan ketinggian tempat terjadinya bervariasi sepanjang hari, dari musim ke musim.

Wilayah ionosfer tidak dianggap sebagai lapisan yang terpisah, seperti troposfer dan stratosfer.

Sebaliknya, wilayah Ionosfer adalah daerah terionisasi yang tertanam di dalam lapisan atmosfer standar. 

Baca juga: Mesosfer, Lapisan Ketiga Atmosfer Bumi

Lapisan ionosfer

Selengkapnya, dilansir dari NASA, berikut adalah ciri-ciri ionosfer:

1. Ionosfer adalah rumah bagi semua partikel bermuatan di atmosfer Bumi

Ionosfer Bumi tumpang tindih dengan bagian atas atmosfer dan bagian paling awal dari ruang angkasa. 

Matahari pun "memasak" gas di sana sampai mereka kehilangan satu atau dua elektron, yang menciptakan lautan partikel bermuatan listrik.

Ionosfer adalah tempat pertemuan atmosfer Bumi dengan ruang angkasa

Ionosfer membentang kira-kira 50 hingga 400 mil di atas permukaan Bumi, tepat di tepi ruang angkasa.

Baca juga: Stratosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Memiliki Udara Sangat Tipis

Bersamaan dengan atmosfer atas yang netral, ionosfer membentuk batas antara atmosfer bawah Bumi dan ruang hampa udara.

2. Ionosfer adalah rumah bagi banyak satelit

Batas ke ruang angkasa ini tepat di mana banyak satelit yang mengorbit Bumi berkumpul, termasuk Stasiun Luar Angkasa Internasional. 

Ini berarti satelit-satelit tersebut dapat dipengaruhi oleh kondisi yang terus berubah di ionosfer, termasuk gelombang partikel bermuatan yang tiba-tiba meningkatkan hambatan pada satelit dan memperpendek masa orbitalnya atau berapa lama mereka dapat terus mengorbit Bumi.

3. Ionosfer dipengaruhi oleh cuaca

Cuaca dari Bumi, seperti badai atau sistem badai petir besar, dapat menciptakan gelombang tekanan yang beriak ke ionosfer. 

Ini adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan perubahan di ionosfer.

Baca juga: Eksosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Terluar

Efek ini baru ditemukan dalam 15 tahun terakhir dengan data dari satelit NASA yang mengungkapkan hubungan antara kondisi cuaca dan perubahan ionosfer Bumi.

4. Ionosfer juga dipengaruhi oleh cuaca ruang angkasa

Karena ionosfer terdiri dari partikel bermuatan, ionosfer reaktif terhadap perubahan kondisi magnet dan listrik di ruang angkasa. 

Kondisi ini disebut cuaca ruang angkasa dan biasanya terkait dengan aktivitas Matahari. 

Seiring dengan cuaca reguler di Bumi, cuaca ruang angkasa adalah faktor utama lain yang memengaruhi ionosfer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com