Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Menguap Bisa Menular? Ahli Mulai Pahami Penyebabnya

Kompas.com - 29/05/2022, 19:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat kita menguap di sebelah orang lain, orang tersebut biasanya juga akan tertular ikut menguap.

Hal itu rupanya juga menjadi pertanyaan yang mengusik para peneliti. Ilmuwan memang memahami tujuan fisiologis menguap, tetapi alasan mengapa menguap itu menular sampai sekarang masih belum jelas.

Namun kini dalam studi terbaru, peneliti rupanya makin dekat menguak pertanyaan tersebut.

Seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (28/5/2022) untuk mengetahui penjelasan dari pertanyaan itu, peneliti pun menelusuri penelitian sebelumnya dan menggabungkan hasilnya ke dalam satu model penjelasan.

Baca juga: Kenapa Kita Menguap? Ini Penjelasan Ahli

Menurut ahli biologi evolusi Andrew Gallup dari State University of New York Polytechnic Institute di Amerika Serikat, menguap merupakan cara bagi sekelompok orang untuk menyelaraskan perilaku mereka dan meningkatkan kewaspadaan kolektif.

Menguap biasanya terjadi dalam kondisi tenang dan saat kita lelah. Pada momen itu otot rahang kita mengepal, diafragma tertekuk keras, dan kita menarik napas panjang dari udara sejuk dan bersih.

Peneliti menyebut, menguap ada hubungannya dengan mendinginkan otak, di mana menguap menjadi sarana untuk mengisi oksigen atau membuang karbon dioksida.

Lalu mengapa menguap kemudian bisa menular? Mengenai hal itu, peneliti menjelaskan menguap yang menular dapat memberikan benefit bagi kelompok, di mana berarti otak mendingin bersama.

Dengan otak yang dingin akan meningkatkan kewaspadaan, sehingga siap dengan kondisi yang akan dilakukan selanjutnya. Gallup pun membuat eksperimen untuk membuktikannya.

"Kami menunjukkan kepada orang-orang susunan gambar yang membuat terancam, seperti gambar ular dan yang tak mengancam seperti gambar katak," jelas Gallup.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Air Mata Keluar Saat Menguap?

Peneliti kemudian menghitung waktu, seberapa cepat mereka dapat memilih gambar tersebut setelah melihat video orang menguap.

"Setelah melihat orang lain menguap, kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan mendeteksi ular meningkat dengan cepat. Sementara setelah melihat orang lain menguap, deteksi katak tak berpengaruh," ungkap Gallup.

Mengungkap rahasia menguap ini, akan bermanfaat termasuk memberi tahu mengenai bentuk komunikasi di dalam dan di antara spesies sosial, termasuk manusia.

Penelitian ini dipublikasikan di Animal Behaviour.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com