KOMPAS.com - Sejak bulan Maret sampai bulan Mei 2022, hama belalang dilaporkan menyerang tanaman pertanian dan area di sekitar rumah warga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peneliti Ahli Bidang Entomologi Pusat Riset Zoologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ikhsan Guswenrivo, mengatakan, belalang yang banyak menyerang di kawasan Kabupaten Sumba Barat Daya tersebut adalah belalang kembara.
Belalang kembara memiliki nama ilmiah Locusta migrotoria manilensis Meyen.
Belalang ini merupakan satu-satunya spesies belalang yang mengalami transformasi dari 51 spesies anggota Acrididae.
Ikhsan menjelaskan, belalang kembara juga menyerang hampir seluruh tanaman holtikultura.
Baca juga: 5 Fakta Belalang, Serangga yang Tidak Punya Telinga
“Belalang ini terkenal rakus dan menyebabkan kerusakan ekonomi yang sangat besar,” kata Ikhsan dikutip Kompas.com dari laman resmi BRIN, Kamis (26/5/2022).
Belalang kembara ini sendiri diketahui memiliki tiga fase populasi.
Pertama adalah fase soliter yakni populasi belalang yang rendah dan mempunyai perilaku individual.
Kedua, fase transisi yakni populasi belalang yang cukup tinggi dan mulai membentuk kelompok-kelompok kecil.
Serta terakhir adalah fase gregarius yaitu populasi belalang yang telah bergabung dan membentuk gerombolan besar yang sangat merusak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.