KOMPAS.com - Katarak identik sebagai gangguan mata yang dialami oleh orang usia lanjut atau lansia. Namun, katarak rupanya dapat dialami siapa saja bahkan terkadang muncul sejak bayi.
Untuk diketahui, katarak adalah pengaburan lensa -- jaringan transparan di dalam mata yang berfungsi membantu meneruskan sinar untuk fokus pada retina. Hingga saat ini, penyakit tersebut belum ada obatnya, sehingga satu-satunya penanganan yang dilakukan ialah melalui tindakan operasi.
Dijelaskan Spesialis Mata Konsultan Bedah Katarak & Refraktif JEC sekaligus Direktur Utama RS Mata JEC Kedoya, Dr dr Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), pada bayi, kondisi itu disebut dengan katarak juvenil yang biasanya terbentuk sejak usia tiga bulan sampai sembilan tahun.
"Katarak biasanya bisa terjadi pada semua orang, dari bayi, usia muda, sampai ke dewasa dan orang tua. Tapi yang terbanyak pada usia lanjut, kepala lima atau kepala enam. Kalau pada bayi namanya katarak juvenile itu bisa terjadi walaupun angkanya kecil," terang Setiyo dalam webinar, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Bagaimana Katarak Terbentuk dan Cara Mencegahnya?
Lebih lanjut, Setiyo mengatakan, bahwa usia dewasa muda juga bisa mengalami katarak. Kondisi ini mungkin sudah ada sejak seseorang kecil, hanya saja katarak tidak terlihat.
Maka, seiring bertambahnya usia katarak akan semakin menebal sehingga pada usia tertentu gangguan pada mata itu pun akhirnya muncul.
"Katarak bisa muncul karena adanya pemakaian obat yang tidak terkontrol, contohnya obat steroid bisa menyebaban katarak komplikata (katarak yang timbul setelah infeksi)," imbuhnya.
Meski katarak bisa dialami usia muda, Setiyo menyampaikan prevalensi atau angka kejadiannya cukup rendah. Pasalnya, penyakit ini memang paling banyak dialami mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) tahun 2020, sebanyak 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan 81,2 persen di antaranya disebabkan oleh katarak.
Baca juga: Selain Usia, Diabetes Juga Bisa Memicu Munculnya Katarak pada Mata
Dokter Setiyo mengungkapkan, bahwa salah satu gejala katarak yang kerap muncul adalah penglihatan yang kabur atau buram.
Sehingga, apabila ini terjadi pemeriksaan sangat diperlukan untuk menentukan penyebab dari gangguan mata tersebut.
"Biasanya dokter mata akan periksa pakai kacamata, pas cek kacamata 'oh melihatnya jelas' berarti kasus kacamata saja," ucap Setiyo.
"Tapi kalau kita udah periksa kacamata melihat tetap kabur baru kita mengeksplor lebih dalam biasanya ada gangguan organ pada mata kita sebut dengan katarak," sambungnya.
Selain itu, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Selasa (1/11/2016) ada sejumlah gejala lain yang mengindikasikan katarak di antaranya:
Baca juga: Mata Tidak Merespons Rangsang, Curigai Bayi Anda Terjangkit Katarak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.