Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2022, 21:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Selai kacang menjadi salah satu pilihan favorit sebagai teman makan roti, oat, dan lain-lain. 

Selai kacang dikemas dengan nutrisi penting, termasuk vitamin, mineral, dan lemak sehat.

Karena kandungan lemaknya yang tinggi, selai kacang termasuk makanan padat kalori.

Fakta ini mengkhawatirkan bagi sebagian orang karena kelebihan kalori dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.

Namun, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa selai kacang dapat meningkatkan penurunan berat badan jika dimakan dalam jumlah sedang.

Baca juga: 4 Bahaya Jika Kucing Terlalu Gemuk, Salah Satunya Diabetes

Selai kacang tinggi lemak dan kalori

Penambahan berat badan dapat terjadi ketika seseorang makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar.

Untuk alasan ini, beberapa pelaku diet mewaspadai selai kacang karena tinggi lemak dan kalori.

Dilansir dari Healthline, setiap 2 sendok makan (32 gram) porsi selai kacang mengandung:

  • Kalori: 191
  • Jumlah lemak: 16 gram
  • Lemak jenuh: 3 gram
  • Lemak tak jenuh tunggal: 8 gram
  • Lemak tak jenuh ganda: 4 gram

Namun, tidak semua makanan tinggi lemak atau tinggi kalori tidak sehat. Faktanya, selai kacang justru sangat bergizi.

Baca juga: Benarkah Makan di Atas Pukul 8 Malam Bikin Gemuk?

Pasalnya, 75% lemak selai kacang tidak jenuh. Penelitian menunjukkan bahwa makan lemak tak jenuh sebagai pengganti lemak jenuh dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dan menurunkan risiko penyakit jantung.

Selai kacang juga dikemas dengan protein, serat, dan banyak vitamin srta mineral penting, termasuk mangan, magnesium , fosfor, vitamin E, dan vitamin B.

Selai kacang sebabkan berat badan naik?

Kenaikan berat badan terjadi ketika kalori dikonsumsi lebih banyak daripada kalori yang dibakar.

Dengan demikian, selai kacang tidak mungkin menyebabkan penambahan berat badan jika dimakan dalam jumlah sedang atau, dengan kata lain, jika selai kacang dikonsumsi sebagai bagian dari kebutuhan kalori harian.

Faktanya, sebagian besar penelitian menghubungkan asupan selai kacang, kacang tanah, dan kacang-kacangan lainnya untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: 5 Efek Samping Pil KB yang Paling Umum, Salah Satunya Bikin Gemuk

Satu studi observasional pada lebih dari 370.000 orang dewasa menemukan, makan kacang secara teratur dikaitkan dengan penurunan berat badan. 

Peserta penelitian juga memiliki risiko 5 persen lebih rendah untuk mengalami kelebihan berat badan selama periode 5 tahun.

Konon, orang rutin yang makan kacang memiliki gaya hidup yang lebih sehat secara umum. 

Misalnya, peserta yang makan kacang dalam penelitian ini juga melaporkan lebih banyak berolahraga dan cenderung makan lebih banyak buah serta sayuran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com