Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Ditemukan di Belasan Negara, WHO Lakukan Penyelidikan Epidemiologi

Kompas.com - 23/05/2022, 16:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber WHO

 

Definisi kasus cacar monyet

Suspek: semua kelompok usia, yang datang ke negara non-endemik monkeypox, dan mengalami ruam akut yang tidak diketahui penyebabnya. Kemudian, memiliki gejala atau ciri-ciri cacar monyet termasuk:

  • Sakit kepala
  • Demam di atas 38.5 derajat Celcius
  • Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  • Mialgia (nyeri otot dan tubuh)
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kelemahan yang mendalam)

Probable:

Seseorang yang memenuhi definisi kasus suspek atau dicurigai terpapar virus cacar monyet, disertai dengan hal berikut:

  • Memiliki kontak dekat dengan orang yang rentan, seperti petugas kesehatan tanpa pelindung mata dan pernapasan. Kemudian, melakukan kontak fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, termasuk kontak seksual, atau kontak dengan bahan yang terkontaminasi seperti pakaian, tempat tidur atau peralatan yang dicurigai terpapar virus
  • Memiliki riwayat perjalanan ke negara endemik cacar monyet dalam 21 hari sebelum timbulnya gejala
  • Telah berhubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui riwayat kesehatannya, dalam 21 hari sebelum timbulnya gejala
  • Memiliki hasil positif dari uji serologi orthopoxvirus, dan belum divaksinasi cacar

Konfimasi:

Kasus yang memenuhi definisi kasus suspek atau kemungkinan dan dikonfirmasi laboratorium untuk virus cacar monyet, baik dengan PCR dan/atau sekuensing real-time.

Discarded:

Kasus suspek atau kemungkinan besar yang pengujian laboratoriumnya dengan PCR dan/atau sekuensing negatif untuk pemeriksaan virus cacar monyet.

Baca juga: WHO Laporkan Cacar Monyet Sudah Teridentifikasi di 12 Negara, Mana Saja?

Upaya mitigasi penularan cacar monyet

Penyakit cacar monyet secara geografis biasanya ditemukan di Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Dengan ditemukannya penyakit di negara non-endemik, maka WHO mengimbau otoritas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan, terkait cacar monyet dan menemukan kasus secepat mungkin di negaranya.

Setiap pasien yang dicurigai cacar monyet harus diselidiki, apabila terkonfirmasi maka perlu diisolasi hingga lesinya mengeras, keropengnya terlepas, dan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya.

"Selama wabah cacar monyet, kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi adalah faktor risiko paling signifikan untuk infeksi virus cacar monyet," ucap WHO.

Setiap pasien dengan kecurigaan cacar monyet harus diisolasi selama periode infeksi, yaitu selama tahap gejala awal seperti munculnya ruam.

Selanjutnya, sampel yang diambil dari orang yang diduga cacar monyet atau hewan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet, harus ditangani dengan aman oleh staf terlatih yang bekerja di laboratorium dengan peralatan yang sesuai.

Selanjutnya, pelacakan kontak adalah langkah kunci kesehatan masyarakat untuk mengendalikan penyebaran patogen penyakit menular seperti virus monkeypox.

Hal ini dapat menurunkan risiko penularan, dan membantu orang yang berisiko lebih tinggi  untuk lebih cepat teridentifikasi. Sehingga status kesehatan mereka bisa dipantau, dan dengan mudah mencari perawatan medis lebih cepat jika menunjukkan gejala.

"Kontak harus dipantau setidaknya setiap hari untuk timbulnya tanda atau gejala selama 21 hari sejak kontak terakhir dengan pasien atau bahan yang terkontaminasi selama periode infeksi," kata WHO.

Seseorang yang melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, termasuk kontak seksual dapat langsung tertular. Maka langkah-langkah untuk mencegah penularan cacar monyet di antaranya sebagai berikut:

  • Menghindari kontak kulit ke kulit atau tatap muka dengan siapa pun yang memiliki gejala
  • Melakukan hubungan seks yang lebih aman
  • Menjaga kebersihan tangan dengan air dan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol
  • Menerapkan etika ketika bersin atau batuk

Sementara mekanisme penularan wabah cacar monyet saat ini masih diselidiki, WHO mengingatkan pentingnya tindakan pencegahan umum, yang serupa dengan Covid-19 untuk melindungi dari penularan virus. 

WHO menekankan, jika mengalami ruam disertai demam atau perasaan tidak nyaman atau sakit, mereka harus menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan, untuk menjalani tes cacar monyet. 

Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala cacar monyet.

Siapa pun yang merawat orang yang sakit cacar monyet harus menggunakan tindakan perlindungan, termasuk mengenakan masker, dan membersihkan benda, maupun permukaan yang telah disentuh.

"WHO akan memberikan bimbingan teknis sementara dalam beberapa hari mendatang," pungkasnya.

Baca juga: 7 Gejala Cacar Monyet dan Perbedaannya dengan Gejala Cacar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber WHO
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com