Suspek: semua kelompok usia, yang datang ke negara non-endemik monkeypox, dan mengalami ruam akut yang tidak diketahui penyebabnya. Kemudian, memiliki gejala atau ciri-ciri cacar monyet termasuk:
Probable:
Seseorang yang memenuhi definisi kasus suspek atau dicurigai terpapar virus cacar monyet, disertai dengan hal berikut:
Konfimasi:
Kasus yang memenuhi definisi kasus suspek atau kemungkinan dan dikonfirmasi laboratorium untuk virus cacar monyet, baik dengan PCR dan/atau sekuensing real-time.
Discarded:
Kasus suspek atau kemungkinan besar yang pengujian laboratoriumnya dengan PCR dan/atau sekuensing negatif untuk pemeriksaan virus cacar monyet.
Baca juga: WHO Laporkan Cacar Monyet Sudah Teridentifikasi di 12 Negara, Mana Saja?
Penyakit cacar monyet secara geografis biasanya ditemukan di Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Dengan ditemukannya penyakit di negara non-endemik, maka WHO mengimbau otoritas kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan, terkait cacar monyet dan menemukan kasus secepat mungkin di negaranya.
Setiap pasien yang dicurigai cacar monyet harus diselidiki, apabila terkonfirmasi maka perlu diisolasi hingga lesinya mengeras, keropengnya terlepas, dan lapisan kulit baru terbentuk di bawahnya.
"Selama wabah cacar monyet, kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi adalah faktor risiko paling signifikan untuk infeksi virus cacar monyet," ucap WHO.
Setiap pasien dengan kecurigaan cacar monyet harus diisolasi selama periode infeksi, yaitu selama tahap gejala awal seperti munculnya ruam.
Selanjutnya, sampel yang diambil dari orang yang diduga cacar monyet atau hewan yang diduga terinfeksi virus cacar monyet, harus ditangani dengan aman oleh staf terlatih yang bekerja di laboratorium dengan peralatan yang sesuai.
Selanjutnya, pelacakan kontak adalah langkah kunci kesehatan masyarakat untuk mengendalikan penyebaran patogen penyakit menular seperti virus monkeypox.
Hal ini dapat menurunkan risiko penularan, dan membantu orang yang berisiko lebih tinggi untuk lebih cepat teridentifikasi. Sehingga status kesehatan mereka bisa dipantau, dan dengan mudah mencari perawatan medis lebih cepat jika menunjukkan gejala.
"Kontak harus dipantau setidaknya setiap hari untuk timbulnya tanda atau gejala selama 21 hari sejak kontak terakhir dengan pasien atau bahan yang terkontaminasi selama periode infeksi," kata WHO.
Seseorang yang melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, termasuk kontak seksual dapat langsung tertular. Maka langkah-langkah untuk mencegah penularan cacar monyet di antaranya sebagai berikut:
Sementara mekanisme penularan wabah cacar monyet saat ini masih diselidiki, WHO mengingatkan pentingnya tindakan pencegahan umum, yang serupa dengan Covid-19 untuk melindungi dari penularan virus.
WHO menekankan, jika mengalami ruam disertai demam atau perasaan tidak nyaman atau sakit, mereka harus menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan, untuk menjalani tes cacar monyet.
Selama periode ini, pasien bisa mendapatkan perawatan suportif untuk meringankan gejala cacar monyet.
Siapa pun yang merawat orang yang sakit cacar monyet harus menggunakan tindakan perlindungan, termasuk mengenakan masker, dan membersihkan benda, maupun permukaan yang telah disentuh.
"WHO akan memberikan bimbingan teknis sementara dalam beberapa hari mendatang," pungkasnya.
Baca juga: 7 Gejala Cacar Monyet dan Perbedaannya dengan Gejala Cacar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.