Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter
Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com
KOMPAS.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular ketiga yang paling mematikan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetes seperti yang ditanyakan oleh pembaca Kompas.com bernama @rayhanmhrdkaa.
Melalui Instagram @kindoflife, dia mengirimkan pertanyaannya ke subrubrik Halo Prof! Kompas.com:
"Keluarga saya banyak yang kena diabetes. Apakah diabetes bisa dicegah?"
Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:
Baca juga: Aktris Senior Mieke Wijaya Meninggal Dunia karena Diabetes, Kenali Tanda Awalnya
Halo Bapak Rayhan, terima kasih atas pertanyaannya, ya.
Ada beberapa tipe diabetes, yang umum dikenal dan paling banyak diketahui adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh adanya kerusakan pada pankreas, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin. Umumnya terjadi pada bayi atau usia muda.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, meskipun diduga berkaitan dengan kelainan autoimun, infeksi, atau faktor keturunan. Karena penyebabnya belum jelas, sehingga cara pencegahannya pun belum diketahui dengan pasti.
Jenis diabetes yang banyak dialami adalah diabetes tipe 2 di mana tubuh sebenarnya masih mampu menghasilkan insulin, tetapi insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak dapat bekerja secara maksimal dalam menurunkan kadar gula dalam darah.
Baca juga: Mengenal Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2, Apa Bedanya?
Hal ini biasanya terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat. Karenanya, bisa tidaknya diabetes dicegah adalah bagaimana usaha kita dalam melakukan pencegahan itu sendiri yaitu dengan mengetahui beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya diabetes.
Salah satu faktor risiko terjadinya diabetes adalah kegemukan atau obesitas. Dari penelitian, diketahui bahwa seseorang yang memiliki berat badan berlebih berisiko tinggi untuk terkena diabetes. Oleh karena itu, menjaga berat badan tubuh agar tetap ideal atau menurunkan berat badan bagi yang sudah memiliki kelebihan berat badan, perlu menjadi perhatian utama.
Pola makanan sehari-hari yang disarankan sebaiknya mengandung karbohidrat tidak berlebihan, rendah lemak jenuh, garam secukupnya saja, serta kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan. Konsumsi makanan yang mengandung banyak gula, sebaiknya dihindari.
Selain menjaga pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah lebih terkontrol. Olahraga jenis apa pun, jika dilakukan secara teratur, dapat membantu mencegah terjadinya diabetes.
Apabila Bapak sudah berusia di atas 40 tahun, sebaiknya melakukan pemeriksaan medis rutin, terutama jika ada riwayat keluarga yang menderita diabetes, hal tersebut dapat membantu untuk memantau kadar gula darah dan indikator lainnya apakah sudah berada dalam tahap memiliki risiko atau gejala-gejala terkait diabetes.
Baca juga: Kenapa Diabetes Bisa Menyebabkan Amputasi?
Stres juga dapat meningkatkan risiko diabetes, karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon yang dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah. Pada kondisi stres seseorang juga lebih mudah merasa lapar sehingga ada kecenderungan untuk ngemil atau makan lebih banyak. Sebaiknya cukupi waktu istirahat/tidur di malam hari untuk mengistirahatkan fisik dan pikiran sebagai salah satu cara mengelola stres.
Di samping melakukan langkah-langkah di atas, hindari pula kebiasaan-kebiasaan tidak sehat lainnya, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, makanan cepat saji, serta minuman bersoda.
Memang beberapa faktor risiko yang menjadi pemicu diabetes seperti di atas bisa dikurangi, meskipun demikian ada yang tidak bisa diubah yaitu genetik misal orang tua atau dalam keluarga sekandung ada yang memiliki riwayat diabetes. Namun, dengan menyadari adanya faktor genetik sejak dini, diharapkan akan meningkatkan kewaspadaan Bapak dan dapat dilakukan upaya pencegahan terkena diabetes sejak dini.
Semoga jawabannya membantu ya, Pak! Salam sehat selalu, terima kasih.
dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.