Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 13:31 WIB
RS Pondok Indah Group,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit tidak menular ketiga yang paling mematikan di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetes seperti yang ditanyakan oleh pembaca Kompas.com bernama @rayhanmhrdkaa.

Melalui Instagram @kindoflife, dia mengirimkan pertanyaannya ke subrubrik Halo Prof! Kompas.com:

"Keluarga saya banyak yang kena diabetes. Apakah diabetes bisa dicegah?"

Pertanyaan ini dijawab oleh dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

Baca juga: Aktris Senior Mieke Wijaya Meninggal Dunia karena Diabetes, Kenali Tanda Awalnya

Halo Bapak Rayhan, terima kasih atas pertanyaannya, ya.

Ada beberapa tipe diabetes, yang umum dikenal dan paling banyak diketahui adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh adanya kerusakan pada pankreas, sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin. Umumnya terjadi pada bayi atau usia muda.

Penyebabnya belum diketahui secara pasti, meskipun diduga berkaitan dengan kelainan autoimun, infeksi, atau faktor keturunan. Karena penyebabnya belum jelas, sehingga cara pencegahannya pun belum diketahui dengan pasti.

Jenis diabetes yang banyak dialami adalah diabetes tipe 2 di mana tubuh sebenarnya masih mampu menghasilkan insulin, tetapi insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak dapat bekerja secara maksimal dalam menurunkan kadar gula dalam darah.

Baca juga: Mengenal Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2, Apa Bedanya?

Hal ini biasanya terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat. Karenanya, bisa tidaknya diabetes dicegah adalah bagaimana usaha kita dalam melakukan pencegahan itu sendiri yaitu dengan mengetahui beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya diabetes.

Salah satu faktor risiko terjadinya diabetes adalah kegemukan atau obesitas. Dari penelitian, diketahui bahwa seseorang yang memiliki berat badan berlebih berisiko tinggi untuk terkena diabetes. Oleh karena itu, menjaga berat badan tubuh agar tetap ideal atau menurunkan berat badan bagi yang sudah memiliki kelebihan berat badan, perlu menjadi perhatian utama.

Pola makanan sehari-hari yang disarankan sebaiknya mengandung karbohidrat tidak berlebihan, rendah lemak jenuh, garam secukupnya saja, serta kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan. Konsumsi makanan yang mengandung banyak gula, sebaiknya dihindari.

Selain menjaga pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin dapat membantu menjaga kadar gula dalam darah lebih terkontrol. Olahraga jenis apa pun, jika dilakukan secara teratur, dapat membantu mencegah terjadinya diabetes.

Apabila Bapak sudah berusia di atas 40 tahun, sebaiknya melakukan pemeriksaan medis rutin, terutama jika ada riwayat keluarga yang menderita diabetes, hal tersebut dapat membantu untuk memantau kadar gula darah dan indikator lainnya apakah sudah berada dalam tahap memiliki risiko atau gejala-gejala terkait diabetes.

Baca juga: Kenapa Diabetes Bisa Menyebabkan Amputasi?

Stres juga dapat meningkatkan risiko diabetes, karena saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon yang dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah. Pada kondisi stres seseorang juga lebih mudah merasa lapar sehingga ada kecenderungan untuk ngemil atau makan lebih banyak. Sebaiknya cukupi waktu istirahat/tidur di malam hari untuk mengistirahatkan fisik dan pikiran sebagai salah satu cara mengelola stres.

Di samping melakukan langkah-langkah di atas, hindari pula kebiasaan-kebiasaan tidak sehat lainnya, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, makanan cepat saji, serta minuman bersoda.

Memang beberapa faktor risiko yang menjadi pemicu diabetes seperti di atas bisa dikurangi, meskipun demikian ada yang tidak bisa diubah yaitu genetik misal orang tua atau dalam keluarga sekandung ada yang memiliki riwayat diabetes. Namun, dengan menyadari adanya faktor genetik sejak dini, diharapkan akan meningkatkan kewaspadaan Bapak dan dapat dilakukan upaya pencegahan terkena diabetes sejak dini.

Semoga jawabannya membantu ya, Pak! Salam sehat selalu, terima kasih.

dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes
RS Pondok Indah ? Bintaro JayaRS Pondok Indah dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes RS Pondok Indah ? Bintaro Jaya

dr. Hari Hendarto, Ph.D, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, & Diabetes
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Apa yang Membuat Madu Tidak Bisa Membusuk?

Oh Begitu
Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Mengapa Lidah Jerapah Berwarna Biru?

Oh Begitu
Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, 'Rumah' Para Astronaut

Fakta-fakta Stasiun Luar Angkasa Internasional, "Rumah" Para Astronaut

Oh Begitu
10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

10 Makanan Tinggi Vitamin A yang Baik untuk Mata

Oh Begitu
Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Mengapa Buah dan Sayur Berwarna Ungu Sangat Sehat?

Oh Begitu
Berapa Lama Bintang Hidup?

Berapa Lama Bintang Hidup?

Oh Begitu
Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Manfaat Bit untuk Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

Kita
Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Virus Baru Ditemukan di Tempat Terdalam di Dunia

Oh Begitu
Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Bagaimana Cara Membuat Margarin Bebas Lemak Trans?

Oh Begitu
Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Bagaimana Warna-warni Muncul di Sayap Kupu-Kupu?

Oh Begitu
Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Usia Berapa Seseorang Merasa Paling Bahagia ?

Kita
Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Pandan untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Berapa Usia Bintang Tertua di Alam Semesta?

Oh Begitu
7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

7 Tips Meningkatkan Kekebalan Tubuh Agar Tidak Mudah Sakit

Oh Begitu
Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Apa Perbedaan Sinar UVA, UVB, dan UVC?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com