Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Fosil Feses Ungkap Pembuat Stonehenge Terinfeksi Cacing Pita

Kompas.com - 20/05/2022, 20:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia punya sejarah yang panjang dan beragam dengan parasit usus yang menjadi penyebab beberapa penyakit di masa lalu.

Keberadaan parasit usus itu bisa diketahui dalam kotoran manusia. Dan selama ini pula para arkeolog telah menggali kotoran kuno untuk lebih memahami makanan dan penyakit dari peradaban-peradaban yang telah lama hilang.

Temuan sejauh ini menunjukkan, epidemi parasit usus ternyata umum terjadi selama ribuan tahun di Eropa. Parasit itu menyerang tak hanya orang kaya tetapi juga miskin, termasuk orang-orang yang membangun Stonehenge.

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (20/5/2022) temuan terungkap setelah arkeologi menemukan telur parasit usus bersembunyi di dalam lima fosil feses.

Baca juga: Sebelum Dibangun, Stonehenge Jadi Tempat Berburu Penting di Masa Mesolitikum

Fosil tersebut ditemukan di pemukiman terdekat dari Durirington Walls, situs Neolitik di mana para arkeolog menduga orang-orang pembangun Stonehenge pernah tinggal.

Di situs itu, peneliti menemukan kotoran yang terawetkan atau koprolit berusia 4500 tahun, satu berasal dari manusia dan empat berasal dari anjing.

Analisis pun menunjukkan bahwa empat dari lima kotoran mengandung telur cacing capillariid.

Cacing pita tersebut diketahui menginfeksi ternak dan penggembala lainnya. Selain itu, fakta bahwa telur ditemukan di kotoran manusia memberi petunjuk kepada para arkeolog tentang apa yang mungkin pernah di makan orang Neolitik saat mereka membangun Stonehenge.

Peneliti menduga, ketika itu orang-orang pembangun Stonehenge mengonsumsi usus, paru-paru, atau hati sapi mentah atau setengah matang.

Jika seekor sapi telah terinfeksi cacing pita sebelum disembelih di musim dingin, parasit tersebut dapat dengan mudah masuk ke usus manusia.

"Menemukan telur cacing capillariid pada koprolit manusia dan anjing menunjukkan bahwa orang tersebut telah memakan organ dalam hewan yang terinfeksi dan juga memberi makan sisa makanan untuk anjing mereka," kata ahli paleopatologi Evilena Anastasiou.

Baca juga: Apa Fungsi Stonehenge? Kini Ilmuwan Tahu Jawabannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com