Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengukur Tekanan Darah Sendiri di Rumah

Kompas.com - 19/05/2022, 18:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memeriksakan tekanan darah umumnya dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, hingga puskesmas.

Namun rupanya, Anda dapat mengukur tekanan darah sendiri di rumah, dengan menggunakan tensimeter. 

Pengurus Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Dr. dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S, berkata berdasarkan pengalamannya, ada sejumlah pasien yang merasa khawatir tekanan darahnya tinggi.

Sehingga, hasil pengukuran tekanan darah cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika diperiksakan di rumah.

Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Hipertensi? Kenali Gejalanya

Kondisi tersebut, kata Amanda, mungkin berkaitan dengan fenomena white coat hypertension.

Istilah ini merujuk pada perasaan takut ketika bertemu dengan petugas kesehatan, yang identik mengenakan jas putih.

"Jadi mereka cenderung enggak mau ke rumah sakit, (padahal) kita enggak boleh cuek," papar Amanda dalam webinar yang digelar pada Selasa (17/5/2022).

"Di dunia sudah dikembangkan cara mengukur tekanan darah sendiri dengan baik dan benar. Agar hipertensi bisa dikontrol sebelum terjadinya komplikasi yang tidak bisa diperbaiki," sambungnya.

Menurut dia, suasana di rumah membuat pasien merasa nyaman dan dapat membantu mereka untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid.

Berikut cara mengukur tekanan darah sendiri di rumah yang cukup mudah dilakukan menurut dr Amanda.

Pertama, yang perlu diperhatikan adalah ukuran minimal tekanan darah yang normal.

Dikatakan darah tinggi, jika pengukuran sistolik di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.

Jika hasil pengukuran tekanan darah tinggi, Amanda menyarankan agar Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Garam Bisa Sebabkan Hipertensi? Ini Kata Dokter

Kedua, untuk mengukur tekanan darah sendiri, pasien duduk dalam kondisi tenang dan rileks. Kemudian menunggu selama dua hingga lima menit sebelum menekan alat tensi.

Gunakan kursi dengan sandaran agar tubuh semakin rileks. Posisi kaki juga tidak boleh menggantung atau menyilang, dan harus menapak di atas lantai.

“Jangan lupa selama beraktivitas, duduk, berdiri, ngobrol, jalan, cenderung menaikkan tensi. Jadi, takutnya malah memberikan diagnosis tensi berlebihan, padahal sebetulnya bukan. Makanya, tata cara mengukur tensi yang baik dan benar itu harus diperhatikan,” terangnya.

Ketiga, perhatikan waktu pengukuran tekanan darah. Jika dilakukan di pagi hari, Amanda menyarankan agar pengukuran dilakukan satu jam setelah bangun tidur.

Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan setelah pasien buang air kecil, dan sebelum minum obat hipertensi.

Sehingga, hasilnya akan menunjukkan kondisi tekanan darah yang tidak dipengaruhi oleh efek obat.

Begitu pun saat malam hari, pengukuran dapat dilakukan sebelum tidur.

Sekitar 30 menit sebelum mengukur tekanan darah, disarankan agar pasien tidak merokok, dan mengonsumsi kopi atau minuman berkafein.

Setelahnya, pasien dapat memulai melakukan pengukuran dengan memasang manset tensimeter di lengan atas, tepat dua jari dari siku.

"Pengukurannya sama, minimal dua kali, tapi disarankan tiga kali selang satu menit. Jadi ini kita sarankan kalau curiga agak tinggi, kita lakukan pemantauan selama tiga hari berturut-turut. Kita lakukan dua kali seminggu," pungkas Amanda. 

Baca juga: Jangan Remehkan Hipertensi, 4 Organ Tubuh Ini Bisa Rusak akibat Komplikasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com