Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Kuning Tidak Selalu akibat Infeksi Virus Hepatitis, Dokter Jelaskan

Kompas.com - 19/05/2022, 12:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hepatitis akut misterius yang melanda dunia saat ini, meningkatkan kekhawatiran di tengah masyarakat terutama para orangtua. Tak sedikit yang kemudian mengaitkan dengan penyakit kuning

Banyak orang yang mengaitkan penyakit kuning atau jaundice pada kulit dan bagian putih di mata, dengan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

"(Penyakit kuning) bisa disebabkan oleh yang lain, contohnya kalau minum obat. Kan ada bayi minum obat, atau penderita TBC kalau minum obat kalau dia alergi bisa jadi kuning," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (18/5/2022).

Kemudian, ada pula obat-obatan lain yang memicu gejala kuning di kulit seperti obat kanker, kebiasaan minum minuman beralkohol, maupun penularan lewat suntikan dan infus yang sudah terinfeksi.

Sebenarnya, kata Syahril, hepatitis bukanlah penyakit yang baru muncul di Indonesia. Penyebabnya pun tidak selalu dikarenakan infeksi virus, bakteri, atau organisme lainnya.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kuning yang Dialami Bayi Kartika Putri dan Pemicunya

Dia menambahkan bahwa hepatitis adalah penyakit pada lever atau hati yang disebabkan infeksi maupun non-infeksi.

"Hepatitis ini sudah ada sejak lama, saat ini kategorinya adalah A, B, C, D, dan E gejalanya hampir sama. Paling terlihat oleh mata adalah kuning atau jaundice, tetapi tidak semua jaundice disebabkan oleh virus, bisa karena obat atau karena minum alkohol," ungkapnya.

Lebih lanjut, Syahril menyampaikan di tengah merebaknya dugaan kasus hepatitis akut berat saat ini, tidak semua penyakit kuning mengindikasikan penyakit tersebut.

Sebab, masih diperlukan pemeriksaan mendalam mengenai penyebab dari munculnya gejala penyakit kuning di kulit.

Beberapa laporan juga menyebutkan, ada bayi yang mengalami kuning. Akan tetapi, kondisi itu dikatakannya bisa disebabkan oleh gangguan produksi bilirubin yang meningkat di organ hati, dan bukan terkait penyakit kuning yang disebabkan oleh virus hepatitis. 

Baca juga: Ilmuwan Inggris Kembangkan Aplikasi Deteksi Penyakit Kuning pada Bayi

Sebagai informasi, bayi kuning adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir dan biasanya tidak berbahaya.

Tanda-tanda kuning pada bayi dapat diamati dengan munculnya warna kuning pada kulit, maupun di bagian putih mata. Adapun istilah medis untuk kondisi tersebut adalah ikterus neonatorum.

Di samping itu, untuk melihat apakah anak mengalami hepatitis akut misterius, Anda dapat mengamati gejala yang muncul seperti:

  • Demam
  • Hilang nafsu makan
  • Muntah
  • Mual
  • Jaundice atau kuning
  • Perubahan warna urine seperti teh
  • Nyeri bagian perut
  • Diare akut
  • Malaise atau lethargy
  • Arthralgia atau myalgia
  • Sesak napas
  • Perubahan warna feses menjadi pucat
  • Gatal

Baca juga: Apa Penyakit yang Menyebabkan Mata Kuning?

"Khusus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya ini gejalanya harus didahului seperti tadi. Beda dengan kuning pada bayi baru lahir, itu fisiologis karena terjadi gangguan di hati maka produksi bilirubin yang menyebabkan kuning itu tinggi. Untuk itu bukan masuk kategori ini (penyakit hepatitis akut berat)," imbuhnya.

Gejala tersebut adalah yang paling banyak dikeluhkan, oleh beberapa pasien dengan dugaan hepatitis akut berat di Indonesia.

Maka, jika gejala hepatitis akut tersebut muncul segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat sebelum terlambat diperiksa.

"Pencegahan lebih penting dari pengobatan, maka harapannya semua orangtua yang punya anak 16 tahun harus betul-betul waspada, peduli kalau ada keluhan mual, muntah, atau diare, ini gejala awal jangan sampai berat," jelasnya.

Pasalnya, apabila gejala tersebut berlanjut bagian mata dan seluruh tubuh anak bisa berubah menjadi kuning. Pada tahapan berikutnya, gejala yang dapat timbul adalah anak mengalami kejang dan kesadarannya menurun.

 Baca juga: Proses Pembentukan Bilirubin dan Penjelasan Kenapa Bayi Kuning

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com