Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 17:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekanan darah secara alami akan berubah mengikuti umur. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat membahayakan kesehatan, yang prevalensinya masih tinggi di Indonesia.

Seseorang dikatakan hipertensi apabila memiliki tekanan darah melebihi 140/90 mmHg atau tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg, dalam dua kali pengukuran dengan selang waktu berbeda.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Erwinanto, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC menjelaskan, pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan duduk bersandar (rileks) dan kaki menapak tanah.

Baca juga: Hipertensi, mulai dari Gejala, Penyebab sampai Pengobatan

Apabila hasil pengukuran kurang dari angka tersebut atau dalam ambang normal (kurang dari 120/80 mmHg), seseorang tetap harus mencegah, agar tidak menderita hipertensi dengan melakukan gaya hidup sehat.

Hipertensi meningkatkan risiko penyakit stroke, ginjal, dan jantung,” ujar Erwinanto dalam Virtual Press Conference World Hypertension Day 2022, Selasa (17/5/2022).

Apa saja gejala hipertensi?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi sekaligus Sekretaris Jenderal InaSH (Indonesian Society of Hypertension) dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH- menegaskan, hipertensi pada awalnya tidak bergejala atau jarang bergejala.

“Hipertensi sering diabaikan karena memang (awalnya) tidak ada gejalanya,” papar dia.

Biasanya, lanjut Djoko, gejala akan muncul apabila hipertensi telah merusak organ lain atau dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD).

Untuk itu, penting untuk melakukan pengecekan atau mengukur tekanan darah tinggi mandiri secara berkala.

Lebih lanjut, tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala, sehingga hipertensi sering dijuluki sebagai pembunuh diam-diam (silent killer).

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Hipertensi untuk Mencegah Kematian Dini

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menuliskan, keluhan-keluhan pada penderita hipertensi yaitu:

1. Sakit kepala

2. Merasa gelisah

3. Jantung berdebar-debar

4. Pusing

5. Penglihatan kabur

6. Rasa sakit di dada

7. Mudah lelah

Sebagai tambahan informasi, beberapa faktor risiko hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik, kebiasaan merokok, obesitas, kelebihan garam, lemak jenuh, kebiasaan minum akohol, stres, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan estrogen.

Baca juga: Apakah Minum Obat Hipertensi Bisa Menyebabkan Ketergantungan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com