KOMPAS.com - Mars diyakini sebagai planet yang kering, dingin, dan sangat berbatu. Namun, saat ini para peneliti menemukan bukti bahwa Planet Merah tersebut sebenarnya memiliki air di permukaannya.
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 11 Mei 2022 itu, peneliti menemukan fakta bahwa Mars mungkin memiliki telah air sekitar 700 juta tahun yang lalu.
Keberadaan air di Mars ini diyakini masih baru, jika dibandingkan studi sebelumnya yang mengatakan air di planet ini sudah ada sejak 3 miliar tahun lalu.
Baca juga: Robot Mars ESA Temukan Lekukan Raksasa di Planet Merah, Ini Penampakannya
Pada periode yang disebut Hesperian itu, ilmuwan percaya Mars merupakan planet yang basah, sebelum akhirnya mengering.
Dilansir dari Space, Kamis (12/5/2022) temuan para peneliti didapatkan dari data yang dikumpulkan rover atau penjelajah Zhurong milik China.
Zhurong adalah bagian dari salah satu misi Tianwen-1 yang mendarat di permukaan Mars pada Mei 2021 lalu.
Tim peneliti kemudian menggunakan data yang dikumpulkan Zhurong selama 92 hari pertama sejak mendarat di area bernama Utopia Planitia selatan di Mars.
Selanjutnya, peneliti dari National Space Science Center (NSSC) Yang Liu beserta rekannya menganalisis data dari tiga instrumen berbeda di Zhurong.
Instrumen tersebut di antaranya laser-induced breakdown spectrometer (MarSCoDe), kamera pencitraan mikro teleskopik, serta spektrometer inframerah gelombang pendek.
Dijelaskan peneliti, instrumen tersebut telah mempelajari mineral teroksidasi yang menunjukkan keberadaan sejumlah besar cairan di Mars sekitar 700 juta tahun yang lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.