Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Mars diyakini sebagai planet yang kering, dingin, dan sangat berbatu. Namun, saat ini para peneliti menemukan bukti bahwa Planet Merah tersebut sebenarnya memiliki air di permukaannya.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 11 Mei 2022 itu, peneliti menemukan fakta bahwa Mars mungkin memiliki telah air sekitar 700 juta tahun yang lalu.

Keberadaan air di Mars ini diyakini masih baru, jika dibandingkan studi sebelumnya yang mengatakan air di planet ini sudah ada sejak 3 miliar tahun lalu.

Baca juga: Robot Mars ESA Temukan Lekukan Raksasa di Planet Merah, Ini Penampakannya

Pada periode yang disebut Hesperian itu, ilmuwan percaya Mars merupakan planet yang basah, sebelum akhirnya mengering.

Dilansir dari Space, Kamis (12/5/2022) temuan para peneliti didapatkan dari data yang dikumpulkan rover atau penjelajah Zhurong milik China.

Zhurong adalah bagian dari salah satu misi Tianwen-1 yang mendarat di permukaan Mars pada Mei 2021 lalu.

Tim peneliti kemudian menggunakan data yang dikumpulkan Zhurong selama 92 hari pertama sejak mendarat di area bernama Utopia Planitia selatan di Mars.

Selanjutnya, peneliti dari National Space Science Center (NSSC) Yang Liu beserta rekannya menganalisis data dari tiga instrumen berbeda di Zhurong.

Instrumen tersebut di antaranya laser-induced breakdown spectrometer (MarSCoDe), kamera pencitraan mikro teleskopik, serta spektrometer inframerah gelombang pendek.

Dijelaskan peneliti, instrumen tersebut telah mempelajari mineral teroksidasi yang menunjukkan keberadaan sejumlah besar cairan di Mars sekitar 700 juta tahun yang lalu.

"Ini adalah hasil temuan yang sangat menarik. Kami memiliki sangat sedikit bukti yang tercatat tentang sistem air di Mars. Dan untuk yang kami tahu, biasanya dalam bentuk mineral garam," ujar ilmuwan di California Institute of Technology yang tidak terlibat dalam penelitian, Eva Scheller.

Baca juga: Penampakan Kawah Mars Mirip Tunggul Pohon Beri Petunjuk Iklim Masa Lalu Planet Merah

Dia menambahkan, instrumen Zhurong berhasil menemukan molekul air di batu di planet Mars yang tampaknya berbeda dengan temuan sebelumnya.

"Ini berarti bahwa bentuk-bentuk tertentu dari mineral pembawa air akan terbentuk pada periode waktu yang jauh lebih lama daripada yang telah diperkirakan sebelumnya dalam studi ilmiah lainnya," kata Scheller.

Sejauh ini, Zhurong telah menempuh jarak sekitar 2 kilometer selama lebih dari 350 hari di Mars.

Penjelajah luar angkasa itu juga telah menganalisis berbagai fitur planet dalam perjalanannya, yang menandakan lebih banyak pengetahuan tentang Mars akan terus tercatat.

Scheller berharap Zhurong mampu mengungkapkan seberapa luas mineral yang diduga mengandung air di Mars dapat ditemukan.

Baca juga: Peneliti Kanada Mengeklaim Temukan Cara ke Mars Hanya dalam 45 Hari

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Space
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com