Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2022, 17:01 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comTreponema pallidum adalah bakteri penyebab penyakit sifilis. Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang parah, contohnya infeksi otak dan kecacatan tubuh. Bagaimana sejarah dan karakteristik bakteri ini?

Sejarah penemuan bakteri Treponema pallidum

Sifilis adalah penyakit menular seksual yang dapat terlihat gejalanya dari kulit dan membran mukus organ genital dan mulut. Infeksi sifilis pertama kali dipublikasikan di Eropa pada abad ke-16. Infeksi ini diduga memasuki Eropa karena orang yang melancong ke luar wilayah dan kembali ke Eropa. Bahkan, pada tahun 1490-an, sifilis pernah menjadi epidemi di Eropa.

Awalnya, infeksi sifilis dan gonore (penyakit menular seksual lainnya) dipercaya adalah penyakit yang sama. Keduanya baru diketahui sebagai penyakit dari organisme yang berbeda pada awal abad ke-20. Waktu itu, perkembangan teknologi berkembang pesat. Peneliti berhasil mengetahui mikroorganisme penyebab penyakit ini dan menemukan pengobatan yang efektif.

Bakteri Treponema pallidum

Bakteri Treponema pallidum adalah bakteri spirocaheta atau spiroket, maksudnya bakteri ini berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk seperti spiral. Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri Gram negatif. Bakteri penyebab penyakit sifilis ini adalah bakteri parasit obligat, artinya bakteri Treponema pallidum tidak bisa hidup di luar tubuh.

Oleh karena itu, penularan sifilis hanya akan terjadi melalui penularan langsung dengan dua cara. Pertama, sifilis menular melalui hubungan seksual dan pertukaran cairan tubuh. Pertukaran cairan tubuh bisa terjadi melalui luka kecil pada permukaan kulit yang kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi Treponema pallidum, termasuk diantaranya penggunaan jarum suntik bersama orang yang terinfeksi.

Kedua, penularan sifilis pada bayi. Bayi bisa lahir dan terinfeksi sifilis melalui dua cara, yaitu penularan ketika masih berada di dalam rahim atau ketika melahirkan melalui vagina.

Bakteri ini termasuk bakteri yang berukuran sangat kecil dibandingkan bakteri lainnya. Bakteri Treponema pallidum memiliki panjang 6 sampai 15 nanometer dengan diameter hanya 0,1 sampai 0,2 nanometer saja.

Baca juga: Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Respons tubuh terhadap Treponema pallidum

Bakteri Treponema pallidum memicu renspons imun yang luar biasa di dalam tubuh. Responsnya berbeda sesuai dengan fase-fase penyakit sifilis. Respons yang paling parah adalah jika bakteri Treponema pallidum berhasil masuk ke otak.

Otak adalah bagian yang sulit ditembus oleh benda asing. Jika infeksi masuk ke dalam otak, maka akan sulit juga untuk mengobatinya. Kondisi ini akan memicu komplikasi infeksi otak yang bisa menurunkan kondisi pasien dengan cepat. Oleh karena itu penting untuk segera mengobati sifilis jika telah terinfeksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com