Oleh: Antonia Rahayu Rosaria Wibowo
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama hampir dua tahun ini telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan manusia di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Ketika kasus pertama Covid-19 ditemukan di Indonesia, pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk mencegah semakin menyebarnya wabah ini.
Kebijakan yang diambil pemerintah di awal merebaknya pandemi Covid-19 adalah melakukan lockdown total.
Kebijakan ini melarang orang beraktivitas di luar rumah. Setiap orang diwajibkan untuk bekerja, sekolah, dan beribadah di rumah masing-masing.
Baca juga: Memahami Kekuatan Diplomasi Aset Antariksa
Selain itu, aktivitas makan dan berkumpul di tempat umum seperti rumah makan dan tempat wisata serta bepergian ke luar daerah juga dilarang.
Kebijakan lockdown ini menyebabkan tempat-tempat umum kehilangan pengunjung yang berujung pada berkurangnya pemasukan dan pemutusan hubungan kerja.
Adanya pemutusan hubungan kerja menyebabkan banyak orang kehilangan sumber penghasilan sementara kebutuhan hidup tetap menuntut untuk dipenuhi. Kondisi ini akhirnya berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas.
Data menunjukkan, bahwa angka kejahatan meningkat sebanyak 11,8% pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Jakarta dan beberapa daerah lain di Indonesia.
Namun, di lain pihak, kebijakan lockdown tidak hanya membawa dampak negatif. Banyak kelompok masyarakat yang menjadi lebih kreatif dengan memanfaatkan teknologi untuk dapat melanjutkan kehidupan.
Media yang menyediakan aplikasi untuk melakukan panggilan video menjadi lebih memasyarakat, sebab makin banyak orang menggunakannya untuk dapat tetap terhubung dengan keluarga atau kerabat yang tinggal berjauhan.
Aplikasi seperti zoom, Microsoft Teams, dan Google Classroom juga makin banyak dipakai oleh anak sekolah dan para pekerja yang memerlukan media untuk bisa rapat atau berdiskusi.
Media dan aplikasi tersebut bisa bekerja karena didukung oleh teknologi antariksa.
Teknologi antariksa adalah teknologi yang digunakan untuk pergi dan mengambil objek di antariksa.
Teknologi ini sudah sangat mempermudah kehidupan manusia, meskipun banyak orang yang tidak mengetahui, bahwa hidup mereka menjadi lebih mudah dengan adanya teknologi antariksa.
Beberapa contoh penggunaan teknologi antariksa dalam kehidupan sehari-hari misalnya penentuan lokasi pada waktu sebenarnya menggunakan Global Positioning System (GPS), teknologi untuk meramalkan cuaca, sektor perbankan seperti mesin ATM, dan aktivitas lain yang memerlukan transaksi pada waktu sebenarnya.
Selain itu juga penginderaan jauh untuk mengamati bumi dan menentukan potensi pertanian, perikanan, dan sebagainya.
Baca juga: Ramai-ramai Kirim Satelit ke Antariksa, Ini Bahayanya Menurut Pakar