Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurap atau Dermatophytosis: Gejala, Penyebab, dan Cara Penularan

Kompas.com - 25/04/2022, 14:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Kurap atau dermatophytosis adalah infeksi jamur pada kulit.

Lesi pada kurap yang disebabkan oleh infeksi ini menyerupai cacing berbentuk cincin. Inilah sebabnya kurap juga dikenal dengan istilah ring worm.

Infeksi kurap dapat menyerang manusia dan hewan yang awalnya muncul sebagai bercak yang berubah warna dan seringkali bersisik. 

Bercak tersebut biasanya tampak merah pada kulit yang lebih terang atau coklat keabu-abuan pada kulit yang lebih gelap.

Kurap dapat menyebar dari area yang terkena ke bagian tubuh lain, seperti kaki, tangan, kuku, dagu, dan pangkal paha.

Baca juga: Ilmuwan Berhasil Bikin Sel Kulit Manusia Jadi 30 Tahun Lebih Muda

Gejala kurap atau dermatophytosis

Gejala kurap dapat bervariasi, bergantung di mana infeksinya terjadi. 

Dengan infeksi kulit , gejala kurap yang mungkin dialami adalah:

  • Rasa gatal
  • Bercak gatal atau bersisik yang berwarna merah, coklat, atau abu-abu
  • Area kulit yang menonjol yang disebut plak
  • Muncul lepuh atau pustula
  • Ruam yang menyerupai cincin dengan warna yang lebih gelap di bagian luar
  • Rambut rontok.

Penyebab kurap atau dermatophytosis

Sekitar 40 spesies jamur yang berbeda dapat menyebabkan kurap. Jamur penyebab kurap biasanya dari jenis Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Puasa, dari Makanan hingga Perawatan

Jamur tersebut dapat hidup di kulit dan permukaan lainnya, terutama di area yang lembap. 

Mereka juga dapat hidup untuk waktu yang lama sebagai spora di tanah.

Jamur penyebab kurap dapat menyebar ke manusia melalui empat cara, yakni:

1. Manusia ke manusia

Seseorang bisa terkena infeksi jika melakukan kontak dengan orang yang menderita kurap atau jika berbagi barang-barang pribadi, seperti sisir atau handuk. 

2. Hewan ke manusia

Seseorang bisa terkena kurap setelah menyentuh hewan yang terinfeksi atau bahkan benda-benda yang bersentuhan dengan hewan tersebut. 

Baca juga: Mengenal Leishmaniasis, Penyakit Kulit yang Sulit Sembuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com