Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bakteri Salmonella, yang Sebabkan Cokelat Kinder Joy Ditarik Sementara oleh BPOM

Kompas.com - 13/04/2022, 14:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu, setelah sebelumnya beberapa negara menarik produk cokelat ini dikarenakan penemuan cemaran bakteri Salmonella.

“BPOM mengawal dan memastikan penghentian peredaran tersebut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku,” tulis BPOM.

Sebagai informasi, telah terbit peringatan publik oleh Food Standard Agency/FSA Inggris yang diikuti oleh sejumlah negara di Eropa seperti Irlandia, Perancis, Jerman, Belanda, dan Swedia, terkait penarikan produk cokelat Kinder Surprise.

Pada 2 April 2022, FSA Inggris menerbitkan peringatan publik terkait penarikan secara sukarela produk cokelat Kinder Surprise karena diduga terkontaminasi bakteri Salmonella (non-thypoid) dengan gejala ringan yang ditimbulkan meliputi diare, demam, dan kram perut.

Baca juga: Telur Cokelat Kinder Ditarik dari Peredaran di 7 Negara karena Salmonella, Apa Itu?

Apa itu bakteri Salmonella?

Melansir Mayoclinic, infeksi Salmonella atau disebut salmonellosis merupakan penyakit bakteri umum yang mempengaruhi saluran usus.

Bakteri Salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia, serta dikeluarkan melalui feses. Manusia paling sering terinfeksi melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Biasanya orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala, tapi jika bergejala akan muncul diare, demam, dan kram perut dalam waktu 8-72 jam.

Dituliskan WebMD, kebanyakan orang yang terinfeksi bakteri ini dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Umumnya dapat membaik sendiri dalam waktu 4-7 hari.

Meski begitu, dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan perawatan medis. Komplikasi yang mengancam jiwa juga dapat berkembang apabila infeksi menyebar ke luar usus.

 

Gejala infeksi salmonella

Biasanya, infeksi disebabkan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, unggas, telur, atau produk telur. Beberapa gejala yang dapat muncul sebagai berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Kram perut
  • Diare, dapat berlangsung hingga 10 hari
  • Demam
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Darah dalam tinja

Sebagai informasi, masa inkubasi bakteri ini berkisar dari beberapa jam hingga dua hari.

Baca juga: Peredaran Cokelat Kinder Joy di Indonesia Dihentikan BPOM Sementara, Uji Sampling Akan Dilakukan

 

Komplikasi

Infeksi Salmonella biasanya tidak mengancam jiwa. Tapi, para orang tertentu, terutama bayi dan anak kecil, orang tua, penerima transplantasi, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemak, perkembangan komplikasi bisa berbahaya.

- Dehidrasi

Apabila tidak bisa minum cukup untuk mengganti cairan yang hilang dari diare yang terus menerus, maka bisa mengalami dehidrasi. Tanda-tanda yang harus diwaspadai meliputi:

  • Pengeluaran urine berkurang
  • Mulut dan lidah kering
  • Mata cekung
  • Mengurangi produksi air mata

Baca juga: Apa Penyakit yang Disebabkan Salmonella?

- Bakteremia

Jika infeksi memasuki aliran darah (bakteremia), maka dapat menginfeksi jaringan di seluruh tubuh, termasuk:

  • Jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis)
  • Lapisan jantung atau katup (endokarditis)
  • Tulang atau sumsum tulang (osteomielitis)
  • Lapisan pembuluh darah, terutama jika pernah mengalami cangkok vaskular

- Artritis reaktif

Orang yang terpapar memiliki risiko lebih tinggi terkena artritis reaktif atau dikenal sindrom Reiter. Biasanya artritis reaktif menyebabkan:

  • Iritasi mata
  • Buang air kecil yang menyakitkan
  • Sendi yang sakit

Adapun pencegahan agar tak terpapar bakteri salmonella dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan tangan, memisahkan daging mentah, unggas, dan makanan laut, serta menghindari memakan telur mentah.

Baca juga: Apa itu Salmonella dan Bagaimana Cara Mencegah Infeksinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com