KOMPAS.com - Operasi plastik digunakan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan dan kulit yang hilang atau rusak.
Tujuan utamanya yakni mengembalikan fungsi dan penampilan jaringan dan kulit, sehingga sedekat mungkin dengan normal.
Melansir laman resmi NHS, operasi plastik berbeda dengan operasi kosmetik, yaitu operasi yang dilakukan semata-mata untuk mengubah penampilan seseorang untuk mencapai apa yang mereka rasa lebih diinginkan.
Baca juga: Penemuan yang Mengubah Dunia: Operasi Plastik, Tak Hanya Bikin Cantik
Operasi plastik dapat digunakan untuk memperbaiki hal-hal berikut:
1. Kelainan yang sudah ada sejak lahir, seperti celah bibir dan langit-langit, jari berselaput, dan tanda lahir
2. Area yang rusak akibat pengangkatan jaringan kanker, seperti wajah atau payudara
3. Luka bakar yang luas atau cedera serius lainnya
Operasi plastik seringkali dapat membantu meningkatkan harga diri, kepercayaan diri, dan kualitas hidup seseorang secara keseluruhan.
Adapun beberapa teknik yang digunakan selama operasi plastik meliputi:
1. Cangkok kulit
Ini dilakukan dengan mengambil kulit yang sehat dari area tubuh yang tidak terpengaruh diangkat dan digunakan untuk menggantikan kulit yang hilang atau rusak.
2. Operasi lipatan kulit
Sepotong jaringan dari satu bagian tubuh dipindahkan ke bagian lain, bersama dengan pembuluh darah yang membuatnya tetap hidup. Ini disebut operasi flap karena jaringan sehat biasanya tetap sebagian menempel pada tubuh saat diposisikan ulang.
3. Ekspansi jaringan
Jaringan di sekitarnya diregangkan untuk memungkinkan tubuh menumbuhkan kulit ekstra, yang kemudian dapat digunakan membantu merekonstruksi area terdekat.
Baca juga: Bagaimana Dokter Bisa Membedakan Lebam Operasi Plastik dan Trauma?
Selain teknik-teknik tersebut, ahli bedah plastik juga menggunakan banyak metode lain, seperti:
- Pemindahan atau pencangkokan lemak, yaitu lemak dikeluarkan dari satu area dan dimasukkan ke area lain, biasanya untuk memperbaiki ketidakrataan.
- Penutupan vakum, yaitu hisap diterapkan pada luka melalui sepotong busa atau kain kasa steril untuk mengeluarkan cairan dan mendorong penyembuhan.
- Riasan atau krim kamuflase.
- Perangkat prostetik, seperti kaki palsu.
Baca juga: Demi Selfie Sempurna, Banyak Milenial Ingin Operasi Plastik
Seperti tindakan medis lainnya, operasi plastik memiliki risiko yang terkait. Tingkat risiko tergantung pada ukuran area yang terkena, tingkat pengalaman ahli bedah, dan kesehatan keseluruhan orang yang menjalani prosedur.
Beberapa prosedur membawa risiko tertentu, tapi risiko umum meliputi:
Diimbau untuk segera menghubungi ahli bedah, tim kesehatan, atau dokter jika memiliki kekhawatiran setelah operasi, seperti rasa sakit yang tak terduga, pembengkakan, keluarnya cairan, atau efek samping lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.