Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komedian Marshel Beli Konten Porno Dea "OnlyFans", Ketahui 7 Level Kecanduan Pornografi

Kompas.com - 08/04/2022, 16:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dea OnlyFans menjadi perbincangan hangat di media akhir-akhir ini, karena dugaan penyebaran konten pornografi di internet.

Dea OnlyFans diketahui memiliki nama asli Gusti Ayu Dewanti dan merupakan seorang konten kreator dalam aplikasi atau platform media Onlyfans.

Polda Metro Jaya menetapkan Dea OnlyFans sebagai tersangka penyebar konten pornografi usai ditangkap oleh polisi di Malang, Jawa Timur, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Video Syur Gisel 19 Detik, Kenapa Orang Tertarik Menonton Video Porno?

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polri Daerah (Polda) Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengatakan, bahwa penyidik sudah memeriksa seseorang bernama Dicky Reno Zulpratomo.

Dicky merupakan pasangan sekaligus pemeran pria dalam video syur yang diunggah Dea ke internet.

Selain itu, penyidik Sub Ditrektorat Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya juga  memeriksa seorang komedian Marshel Widianto yang diduga menjadi pelanggan konten pornografi buatan Dea OnlyFans.

Marshel diketahui kenal dengan Dea OnlyFans. Ia pun membeli secara langsung konten pornografi Dea OnlyFans melalui link Google Drive.

Diberitakan sebelumnya, Marshel membeli konten google drive yang berisi 76 video dan sejumlah foto tanpa busana.

Meskipun dalam kasus ini komedian Marshel diperiksa penyidik atas pembelian konten pornografi Dea OnlyFans, dipercayai sudah banyak pengguna OnlyFans yang menjadi penggemar atau fans video Dea.

Dilansir dari Evening Standard, (6/5/2020), OnlyFans adalah platform media sosial yang memungkinkan pembuat konten untuk memposting konten dan menerima pembayaran langsung dari pengikut mereka atau “penggemar/fans” melalui langganan atau tip satu kali.

Platform ini berbasis di Inggris dan didirikan oleh CEO Timothy Stokely pada tahun 2016.

Pada 2020, OnlyFans cukup populer yang memiliki sekitar 30 juta pengguna terdaftar dan sekitar 450.000 pembuat konten.

Dengan begitu, bisa saja pembuat konten dan penikmat atau penggemar konten pornografi seperti ini tidak hanya terjadi dalam kasus Dea OnlyFans.

Baca juga: Mengenal Tiga Kelompok Penyuka Pornografi

Ilustrasi pornografiThinkstock/AndreyPopov Ilustrasi pornografi
Level kecanduan pornografi

Seperti diketahui, banyak penelitian telah menyebutkan bahwa menonton konten pornografi dapat membuat orang menjadi candu.

Layaknya candu minum kopi, orang tersebut akan memiliki keinginan atau hasrat yang terus untuk menonton kembali konten pornografi.

Pornografi sendiri bukan hanya berupa film atau video, tetapi juga bisa dijumpai berupa sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan melalui berbagai bentuk media komunikasi dan atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan (UU No.44 Tahun 2008 tentang pornografi).

Baca juga: Bagaimana Pornografi Jadi Racun yang Melumpuhkan Kemampuan Seks Pria?

Berikut tingkat atau level kecanduan pornografi menurut Skinner 2005 yakni:

Level 1: Melihat pornografi sekali atau dua kali setahun, paparan sangat terbatas.

Level 2: Beberapa kali setiap tahun tetapi tidak lebih dari enam kali, fantasi sangat minimal.

Level 3: Mulai muncul tanda kecanduan, sebulan sekali, mencoba menahan diri untuk melihat konten tersebut.

Level 4: Mempengaruhi fokus untuk tugas sehari-hari, bisa melihat konten pornografi beberapa kali dalam sebulan.

Level 5: Melihat konten pornografi setiap minggu, berusaha keras untuk berhenti, namun mulai mengalami gejala withdrawal.

Gejala withdrawal adalah tanda dan gejala yang timbul bila penderita ketergantungan fisik terhadap konten pornografi ini, dan bisa menimbulkan gejala seperti perubahan suasana hati yang labil, sulit konsentrasi, gelisah, depresi, halusinasi dan lain sebagainya.

Level 6: Setiap harinya selalu memikirkan pornografi, dan menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan.

Level 7: Memiliki perasaan ketidakberdayaan dan keputusasaan bila tidak melihat pornografi, serta ada konsekuensi negatifnya.

Seperti halnya narkoba, kecanduan pronografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak.

Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi.

Adapun beberapa tanda kecanduan pornografi ,yakni sebagai berikut:

- Sering mencari konten pornografi
- Menghabiskan banyak waktu untuk mencari dan menyaksikan konten pornografi
- Menarik diri dari lingkungan
- Tidak melakukan hobi atau aktivitas lain yang biasanya dilakukan
- Perasaan bersalah setelah menonton konten pornografi
- Tidak mampu menahan diri untuk mencari dan menyaksikan konten pornografi

Baca juga: Studi: Banyak Nonton Film Porno Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

 

Mengatasi kecanduan pornografi

Meskipun seolah tidak begitu terlihat, kecanduan pornografi harus dihentikan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan pornografi.

1. Melakukan aktivitas lain yang positif

Beberapa aktivitas positif yang bisa dilakukan seperti olahraga, menonton film, main game, baca buku atau mendengarkan lagu.

2. Melakukan aktivitas bersama orang lain

Melakukan aktivitas bersama dengan orang lain, akan mengalihkan pikiran dari keinginan melihat konten pornografi.

Baca juga: 8 Adegan Seks yang Hanya Terjadi di Film Porno

3. Membuat jadwal kegiatan harian

Membuat jadwal kegiatan harian, akan membantu orang yang sedang kecanduan pornografi lebih aktif dan produktif, serta terjadwal dalam beraktivitas, sehingga tidak ada waktu kosong untuknya yang bisa dijadikan celah untuk melihat konten pornografi.

4. Menghapus seluruh akses dan konten pornografi

Tindakan yang tidak kalah penting lainnya untuk membantu mengtasi kecanduan pornografi yaitu menghapus seluruh akses dan konten pornografi yang pernah ia lihat.

Ini akan membantunya menahan diri dari dorongan untuk melihat konten pornografi dan tidak ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk hal ini.

Namun, untuk melakukan berbagai cara mengatasi kecanduan pornografi ini tidak bisa dilakukan sendirian.

Seseorang yang merasa candu dalam melihat konten pornografi harus memiliki keyakinan dan tekad yang kuat dari diri sendiri untuk lepas dari kecanduan pornografi ini.

Selain itu, penting juga bagi mereka mendapatkan support atau dukungan dari orang-orang di sekitarnya, agar bisa konsisten dalam menjalankan kegiatan positif lainnya.

Jika memang tidak ada keluarga, atau orang terdekat yang bisa membantu dengan baik untuk lepas dari candu pornografi ini, ada baiknya untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Hal ini perlu dilakukan, agar pecandu pornografi ini mendapatkan arahan atau terapi yang tepat untuk kasus dan tingkatan atau level kecanduan pornografi yang dialami.

Baca juga: Kecanduan Pornografi Picu Remaja Jadi Predator Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com