KOMPAS.com - Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah sekelompok penyakit paru-paru yang mengakibatkan sulit bernapas yang dapat memburuk dari waktu ke waktu.
Pada penderita PPOK, udara yang masuk dan keluar dari saluran udara lebih sedikit. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
Dilansir dari Medline Plus, utamanya, PPOK mencakup dua jenis penyakit, yakni emfisema dan bronkitis kronis.
Emfisema adalah jenis PPOK yang memengaruhi kantung udara di paru-paru serta dinding di antaranya.
Baca juga: Pertama Kalinya, Mikroplastik Ditemukan di Organ Paru-paru Manusia
Emfisema menyebabkan kantung udara tersebut menjadi rusak dan kurang elastis.
Bronkitis kronis adalah jenis PPOK yang menyebabkan lapisan saluran udara terus-menerus teriritasi dan meradang.
Kondisi ini mengakibatkan pembengkakan lapisan dan membuat lendir.
Kebanyakan orang dengan PPOK memiliki penyakit emfisema dan bronkitis kronis, tetapi tingkat keparahannya dapat berbeda-beda.
Dilansir dari Healthline, kebanyakan orang dengan PPOK berusia minimal 40 tahun dan memiliki riwayat merokok.
Baca juga: 4 Fakta Perawatan Kanker Paru, dari CT Scan Dada hingga Kemoterapi
Semakin lama dan semakin banyak produk tembakau yang dihisap, semakin besar risiko terkena PPOK.
Risiko terkena PPOK bahkan lebih besar jika merokok dan menderita asma.
Penyebab PPOK juga bisa dari paparan bahan kimia dan asap di tempat kerja.
Paparan polusi udara dan menghirup debu dalam jangka panjang juga bisa menjadi penyebab PPOK.
Selain itu, kecenderungan genetik mungkin berpengaruh untuk mengembangkan PPOK.
Perkiraannya, 5 persen orang dengan PPOK memiliki kekurangan protein yang disebut alpha-1-antitrypsin.