Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Sebabkan Dampak Serupa seperti Badai Matahari

Kompas.com - 28/03/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Kendati sebagian besar gelombang terletak di dekat permukaan bumi, para ilmuwan berkata, gelombang itu dapat bertukar energi dengan ionosfer melalui jalur yang kompleks.

“Gelombang Lamb telah dilaporkan sebelumnya sebagai respons atmosfer terhadap letusan Krakatau pada tahun 1883 dan bahaya geologi lainnya,” ungkap mereka.

Dalam studi ini, dijelaskan bahwa proses masuknya energi secara tiba-tiba akibat badai matahari, cuaca di bumi, dan gangguan buatan yang diciptakan manusia berpotensi menyebabkan gangguan yang disebut travelling ionospheric disturbances (TIDs).

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Tonga Mengirim Riak ke Angkasa, Ahli Jelaskan Dampaknya

“Dengan mendeteksi gangguan ionosfer yang disebabkan letusan yang signifikan di ruang angkasa dengan jarak yang sangat jauh, kami tidak hanya menemukan gelombang Lamb dan propagasi global selama beberapa hari, tetapi juga proses fisik baru yang mendasar,” papar penulis utama studi Shun-Rong Zhang.

Hingga kini, hanya badai matahari parah yang diketahui dapat menghasilkan TID di ruang angkasa selama beberapa jam atau lebih.

Sedangkan letusan gunung berapi dan gempa bumi biasanya menghasilkan gangguan seperti itu dalam jarak ribuan kilometer.

“Pada akhirnya, sinyal permukaan dan atmosfer yang lebih rendah dapat membuat percikan besar, bahkan jauh di luar angkasa,” jelas Zhang.

Studi sebelumnya bahkan menunjukkan, letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga 1.000 kali lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Kota Hiroshima, Jepang, selama Perang Dunia II.

Baca juga: NASA Sebut Letusan Gunung Api Bawah Laut Tonga 500 Kali Lebih Kuat dari Bom Hiroshima

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com