Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bulan Disebut sebagai Satelit Alami? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/03/2022, 09:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Apabila kita melihat Bulan tampak bergerak dari timur ke barat, itu disebabkan rotasi aksial Bumi yang sangat cepat.

Bulan mempunyai atmosfer yang sangat tipis, disebut exosphere. Seluruh permukaan Bulan merupakan kawah dan lubang, yang disebabkan adanya tumbukan.

Satelit Bumi ini tidak menghasilkan cahayanya sendiri, karena dia memantulkan cahaya Matahari. Sehingga, Bulan akan bercahaya bila dilihat dari Bumi. 

Separuh sisi Bulan yang sama akan menghadap ke Bumi setiap saat ke mana pun Bulan bergerak.

Namun, bagian lain dari Bulan terkena sinar Matahari dan bisa terlihat tidak sama pada waktu berbeda dalam satu bulan.

Seperti dilansirScience Learni ng Hub, Rabu (20/5/2015), Tata Surya memiliki delapan planet resmi serta jutaan planet minor, asteroid, komet, dan obyek lain yang mengorbit mengelilingi Matahari.

Baca juga: Mengenal Titan, Bulan Terbesar Milik Planet Saturnus

Semua benda langit itu dapat dianggap sebagai satelit alami. Semua satelit alami konstan mengelilingi planet di sekitarnya karena adanya orbit, dan tertarik oleh gaya tarik gravitasi antara satelit.

Planet terbesar, Jupiter, diketahui memiliki Bulan raksasa yang ditemukan pada tahun 1610 Masehi oleh Galileo. Beberapa tahun setelahnya, astronom Simon Marius menamakan Bulan Jupiter menjadi Io, Europa, Ganymede, dan Callisto.

Sejauh ini, Jupiter memiliki setidaknya 53 Bulan dengan nama dan 26 Bulan lainnya masih belum dinamai secara resmi.

Galileo adalah orang pertama yang menemukan bahwa planet lain dapat memiliki Bulan. Dia melihat bahwa Jupiter memiliki empat bulan dengan teleskopnya pada tahun 1610 Masehi.

Pada awalnya, dia mengira obyek tersebut adalah bintang tetapi dia memperhatikan jika setiap malam, empat titik cahaya terlihat sedikit berubah posisi. Pada akhirnya Galileo menyadari bahwa mereka sebenarnya adalah Bulan yang mengorbit di sekitar Jupiter.

Baca juga: Mengenal Bulan Purnama Salju yang Hiasi Langit Indonesia Malam Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com