Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bulan Disebut sebagai Satelit Alami? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/03/2022, 09:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bumi memiliki satu satelit alami yakni Bulan. Namun, ternyata bukan hanya Bumi yang memiliki Bulan sebagai satelit, karena setiap planet di Tata Surya pasti memiliki satelit alaminya masing-masing.

Satelit alami juga dimiliki sejumlah planet di Tata Surya ini, seperti planet Mars dengan satelitnya Bulan Fobos dan Deimos, atau Jupiter yang memiliki beberapa bulan dan yang terbesar dari di antaranya adalah Ganymade, serta Saturnus yang memiliki puluhan satelit alami yang mengitari planet bercincin ini. 

Dilansir dari laman NASA, Rabu (8/2/2017) satelit adalah sebuah obyek yang bergerak mengelilingi atau mengorbit obyek lainnya yang lebih besar.

Umumnya, istilah satelit banyak digunakan untuk menyebut teknologi besar yang dibuat manusia untuk ditempatkan di orbit dan dapat memancarkan sinyal internet.

Mungkin masih banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Bulan disebut satelit alami bagi planet di Tata Surya?

Maka, untuk menjawabnya rahasia alam semesta kali ini membahas mengenai bulan sebagai satelit alami.

Baca juga: Asal Usul Bulan Satelit Bumi Kembali Dipertanyakan, Ini Sebabnya

NASA menjelaskan bahwa Bulan disebut sebagai satelit karena bergerak mengelilingi planet, termasuk Bumi. Bulan adalah satelit Bumi atau Earth's natural sattelite.

Adapun satelit alami adalah benda di luar angkasa yang mengorbit mengelilingi benda lainnya yang berukuran lebih besar.

Dengan demikian, setiap obyek besar yang mengorbit di sekitar planet disebut sebagai Bulan.

Tidak seperti planet lainnya, seperti yang diketahui Bumi memiliki satu Bulan yang membutuhkan waktu selama 27,3 hari untuk mengorbit dan bergerak dengan kecepatan orbit 1 km per detik.

Bulan diperkirakan terbentuk sekitar 4,51 miliar tahun yang lalu, dengan diameter mencapai 3.474 km. Sementara itu, jarak rata-rata dari Bumi ke Bulan adalah 384.400 km.

Bulan tampak bergerak melintasi langit dari arah timur ke barat, searah dengan pergerakan Matahari.

Akan tetapi anggapan itu ternyata tidaklah tepat, karena Bulan, satelit alami ini mengorbit Bumi dari arah barat ke timur.

Baca juga: NASA Buka Sampel dari Bulan yang Dikumpulkan Tahun 1972, Ini Prosesnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com