Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penentuan 1 Ramadhan 1443 H Pemerintah Diprediksi Akan Berbeda dari Muhammadiyah, Ahli Jelaskan

Kompas.com - 25/03/2022, 16:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memprediksi awal Ramadhan tahun 2022 yang ditetapkan pemerintah, akan berbeda dengan Muhammadiyah.

Pihaknya memperkirakan bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah dari pemerintah, akan jatuh pada Minggu 3 April 2022.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 2 April 2022.

Adapun ketetapan itu didasarkan pada penentuan awal Ramadhan dengan kriteria wujudul hilal.

Baca juga: BMKG Sebut Kecil Kemungkinan Hilal Terlihat 1 April 2022, Ini Penjelasannya

Dipaparkan Profesor Riset Bidang Astronomi dan Astrofisika, Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah Muhammadiyah berdasarkan pertimbangan bahwa hilal sudah berada di atas ufuk pada 1 April. Namun, Thomas berkata bahwa hilal terlalu rendah untuk diamati.

"Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadhan 1443 (jatuh pada) 2 April 2022. Namun, garis tanggal tinggi 2 derajat sedikit di sebelah barat wilayah Indonesia," ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2022).

"Artinya, sangat tidak mungkin akan terlihat hilal pada 1 April di wilayah Indonesia, sehingga 1 Ramadhan 1443 berpotensi (jatuh pada) 3 April 2022," sambung dia.

Thomas mengatakan, umumnya di wilayah Indonesia tinggi bulan kurang dari 2 derajat. Artinya, rukyatul hilal atau pengamatan hilal pada saat magrib di tanggal 1 April mungkin berpotensi tidak terlihat.

"Kalaupun ada yang melaporkan menyaksikan, itu sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak saat sidang isbat," imbuhnya.

Thomas mengakui, bahwa pada takwim standar (kalender islam rujukan) Kementerian Agama (Kemenag), tercantum 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada 2 April 2022. Hal itu berdasarkan ketinggian bulan, serta perhitungan lain di Pelabuhan Ratu di mana posisinya sedikit di atas 2 derajat.

Baca juga: 4 Faktor Penting dalam Pemantauan Hilal, Penentu Awal Ramadhan

 

Menurutnya, dengan menggunakan kriteria lama kondisi tersebut sudah dianggap memasuki tanggal baru.

Kendati begitu, melalui perhitungan yang lebih akurat misalnya dengan Accurate Times menunjukkan, di wilayah barat Indonesia tinggi bulan pada 1 April 2022 di bawah 2 derajat.

"Ini data hisab (perhitungan astronomi) di Surabaya, Jakarta, dan Medan yang menunjukkan tinggi bulan (Topographic Moon Altitude) kurang dari 2 derajat," ungkap Thomas.

Dilansir dari laman resmi LAPAN, Selasa (15/3/2022) jika hilal tidak terlihat pada 1 April, kata Thomas, maka jumlah hari pada bulan Syaban tahun ini akan digenapkan menjadi 30 hari.

Baca juga: 8 Data yang Jadi Pertimbangan Penentuan Hilal Awal Ramadhan 1443 Hijriyah

Dia pun menyoroti mengenai kriteria baru dalam penentuan awal Ramadhan. Sebab, sejak awal 2022 Kemenag mengadopsi kriteria MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yakni tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, serta negara yang tergabung MABIMS belum memenuhi kriteria.

"Jadi sangat mungkin sidang isbat pada 1 April 2022 akan memutuskan 1 Ramadhan 1443 jatuh pada 3 April, berbeda dengan Muhammadiyah yang mengumumkan 1 Ramadhan 1443 jatuh pada 2 April 2022," ucap Thomas.

Di samping itu, Thomas menyarankan agar masyarakat menunggu keputusan pemerintah melalui sidang isbat yang rencananya akan digelar pada 1 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com