Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sero Survei: 86,6 Persen Populasi Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19

Kompas.com - 20/03/2022, 19:01 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa per kelurahan dengan target setidaknya 10.280 penduduk. Dari target tersebut, sampel yang berhasil terkumpul sebanyak 92,8 persen atau 9.541 penduduk.

Sedangkan, di wilayah non-aglomerasi ada 580 desa per kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, dan yang terkumpul sebanyak 93,6 persen atau 10.969 penduduk.

Kemenkes menyebut tidak terkumpulnya target 100 persen, dikarenakan ada beberapa orang yang menolak, atau tidak dapat mengikuti survei terkait kondisi responden. 

Responden dari survei ini ialah penduduk Indonesia yang berusia 1 tahun ke atas. Sementara itu, sampel secara acak terpilih 20 orang sebagai sampel utama dan 60 orang sebagai sampel cadangan di setiap desa atau kelurahan terpilih.

Baca juga: Ilmuwan Bikin Atlas untuk Memetakan Antibodi terhadap Virus Corona, Untuk Apa?

Hasil sero survei

Apabila dilihat berdasarkan kelompok yang belum pernah terdeteksi virus corona, dan yang belum divaksin pada saat November hingga Desember 2021, tercatat sekitar 73,9 persen orang sudah memiliki antibodi.

Bagi seseorang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, memiliki antibodi yang lebih tinggi yakni 91,3 persen pada November hingga Desember 2021.

Sedangkan, untuk orang yang sudah vaksin dosis kedua proporsi antibodinya mencapai 99,1 persen.

Pada kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksin proporsi antibodinya mencapai 88 persen, lalu bagi yang sudah vaksin dosis pertama antibodi mencapai 96 persen.

Sementara untuk seseorang yang pernah terinfeksi, serta sudah divaksin dosis kedua proporsi antibodinya adalah 99,4 persen.

Berkaitan dengan kadarnya, Pandu memaparkan bahwa antibodi pada penduduk yang cukup tinggi dapat memberikan efek perlindungan.

Jika dilihat distribusi sebarannya pada 4 kelompok penduduk, peneliti menjabarkan hasil sero survei sebagai berikut:

  • Penduduk yang belum pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi itu kadar antibodinya secara median di atas 100. Hasil ini cukup tinggi sudah dianggap memberikan efek proteksi.
  • Bagi kelompok yang pernah terinfeksi Covid-19 dan belum divaksinasi hampir sama distribusinya yakni di atas 100.
  • Bagi kelompok yang belum terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi kadar antibodi nya cukup tinggi hampir mendekati 1000.
  • Bagi kelompok yang sudah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi yang paling tinggi yaitu mencapai 1000.

“Jika berdasarkan umur di atas 1 tahun, maka hampir semua penduduk usia 1 tahun ke atas memiliki kadar antibodi yang cukup tinggi untuk menghadapi SARS-CoV-2,” kata Pandu.

Baca juga: Super Immunity Covid-19, Kombinasi Antibodi Pasca-Infeksi dan Vaksinasi

Antibodi tinggi bukan jaminan tidak terinfeksi Covid-19

Salah satu peneliti, Iwan Ariawan menegaskan bahwa memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2 bukan berarti seseorang tidak bisa terinfeksi virus.

“Mereka (masyarakat) masih mungkin terinfeksi, tapi risiko terjadinya sakit parah kemudian meninggal akan jauh lebih berkurang,” terangnya.

Senada dengannya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan antibodi tidak mencegah penularan ataupun mencegah transmisi virus coronoa. Namun demikian, antibodi dapat mencegah sakit parah yang berisiko kematian.

“Masyarakat diimbau tetap memakai masker, karena yang dapat mencegah penularan Covid-19 adalah dengan memakai masker,” jelas Tito.

Baca juga: Antibodi Infeksi Omicron Dapat Melindungi dari Varian Lain, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com