KOMPAS.com - Gunung berapi yang masih aktif dapat mengeluarkan batuan cair, pecahan batuan panas, dan gas panas.
Terkadang, letusan gunung berapi dimulai dengan akumulasi gas yang kaya magma (batuan bawah tanah cair) di reservoir dekat permukaan Bumi.
Kawanan kecil gempa Bumi, yang mungkin disebabkan oleh naiknya magma kental kental yang berosilasi melawan selubung magma yang lebih permeabel, juga dapat menandakan letusan gunung berapi, terutama yang eksplosif.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dalam beberapa kasus, magma naik melalui saluran ke permukaan sebagai lava tipis dan cair.
Dalam kasus lainnya, gas yang terperangkap merobek magma menjadi serpihan dan melemparkan gumpalan lava kental ke udara.
Baca juga: Bagaimana Gunung Berapi Bisa Meletus? Begini Prosesnya
Saat letusan yang lebih dahsyat terjadi, saluran magma terlempar keluar oleh ledakan eksplosif, dan fragmen padat dikeluarkan dalam awan besar gas sarat abu yang naik puluhan ribu meter ke udara.
Sebelum meletus, gunung akan menunjukkan beberapa tanda-tanda yang dapat diamati.
Dilansir dari BPBD Kabupaten Buleleng, berikut adalah tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi:
Tanda pertama akan meletusnya gunung berapi adaah terjadi gempa lokal yang disebut gempa vulkanik.
Jika terjadi gempa di daerah gunung berapi, warga pun harus segera waspada.
Baca juga: Gunung Merapi Masih Siaga dan Waspada Bahaya Banjir Lahar
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.