Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Merek Indonesia Disebut Nebeng Paris Fashion Week dan Picu Overproud, Kenapa Bisa Terjadi?

Kompas.com - 08/03/2022, 17:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Ajang Paris Fashion Week 2022 menjadi topik yang banyak diperbincangan warganet di media sosial. Warganet heboh setelah merek Indonesia disebut nebeng acara Paris Fashion Week, kejadian ini pun memunculkan fenomena overproud di tengah masyarakat.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (8/3/2022) merek Indonesia tampil di Paris karena adanya GEKRAFS (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional), yang bertajuk GEKRAFS Paris Fashion Show during Paris Fashion Week 2022.

Banyak masyarakat yang juga mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian merek lokal di kancah dunia internasional.

Akan tetapi, tidak sedikit pengguna sosial media yang disebut menunjukkan rasa bangga yang berlebihan atau disebut overproud.

Rasa bangga berlebihan bukan sekali ini saja menjadi sorotan, sebelumnya produser musik asal Perancis, DJ Snake, pernah mengunggah foto mengenakan pakaian batik. Hal ini sontak membuat banyak warganet Indonesia membanjiri kolom komentar di akun Twitter-nya.

Baca juga: Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya

Tak hanya soal fashion dari merek lokal Indonesia di Paris Fashion Week 2022. Banyak pula YouTuber asing mencoba makanan Indonesia atau memakan mie asal Indonesia, dan membuat orang-orang dianggap bangga yang berlebihan dalam menyikapi hal tersebut. 

Lantas, kenapa orang Indonesia mudah merasa bangga secara berlebihan?

Menanggapi banyak masyarakat Indonesia yang kerap merasa bangga berlebihan, Praktisi Psikologi di Kota Solo Hening Widyastuti mengungkapkan bahwa fenomena overproud ini terjadi karena adanya rasa ingin diakui.

Artinya, mereka ingin eksistensi atau keberadaannya diketahui oleh dunia luar. Namun demikian, overproud justru bisa berdampak pada diri sendiri, maupun orang lain di sekitarnya.

"Pada akhirnya takutnya tidak terjadi balancing (keseimbangan), dalam artian terlalu bangga malah bahaya. Jadi yang berlebihan itu tidak bagus," terang Hening saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/3/2022) menanggapi ramai fenomena overproud saat merek lokal Indonesia melenggang di Paris Fashion Week 2022.

Baca juga: Puncak Omicron di Indonesia Diprediksi Akhir Februari, 2-3 Kali Lebih Banyak Dibandingkan Delta

Kendati rasa bangga tetap boleh diutarakan, Hening mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan kebanggaan diri yang terlalu berlebihan, harus selalu waspada, tetap kontrol diri, dan tetap 'berpijak' di Bumi.

"Saat ini kita (boleh) berbangga luar biasa, tapi kita tetap sadar diri, kontrol diri kalau enggak nanti kelewatan, bisa membahayakan diri kita sendiri. Jadi kita tetap bersyukur, bahagia, dan bangga (secukupnya)," imbuhnya.

Dia juga menyampaikan terkait pujian yang diberikan orang lain, bisa saja ungkapan itu jujur atau hanya sekadar basa-basi belaka. Oleh sebab itu, kita tetap perlu berhati-hati dalam menyikapi kondisi tersebut.

"Rasa bangga terhadap pencapaian diri itu perlu atau terhadap sesuatu hal. Sebagai penghargaan kita terhadap sesuatu hal termasuk pencapaian diri misal prestasi atau hasil karya," papar Hening.

"Agar tetap terjaga semangat dari internal diri kita untuk terus berkarya dan berprestasi serta menginspirasi banyak orang," sambungnya.

Baca juga: Mengapa Orang Indonesia Percaya Rahasia Sukses adalah Ikhtiar?

Di sisi lain Hening mencatat, jangan sampai kita merasa bangga secara berlebihan terhadap sesuatu. Sebab, rasa bangga yang berlebihan bisa mengubah perilaku seseorang.

Misalnya, sikap overproud akan mengubah seseorang menjadi sombong, merasa lebih baik dibandingkan orang lain, sulit menerima masukan atau pendapat, sulit bekerja sama karena merasa paling hebat dibandingkan yang lain.

"Dampaknya bisa dikucilkan dari komunitas dan masyarakat. Bukannya semakin maju dan berkembang malah stuck dan tidak ada perubahan," pungkasnya.

Kata Gekraf soal merek lokal nebeng Paris Fashion Week

Ketua Bakominfo Gekrafs, Ifan Seventeen angkat bicara soal disebutnya merek lokal Indonesia nebeng Paris Fashion Week.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Ifan mengunggah Instagram Story dari Lucky Heng yang lantang menyuarakan tentang hal ini.

"Paris Fashion Week kenapa pada ramai-ramai? Apa benar Gekraf dan Kemenpar bisa sampai se-enggak ngerti itu tentang ini?," ujarnya di video Instagram @ifanseventeen.

Baca juga: 10 Orang Indonesia Terinfeksi Varian Covid-19 India, Ini 5 Fakta Mutasi Ganda

 

Ifan juga menjelaskan, apa itu Paris Fashion Week agar lebih memudahkan penjelasannya tentang bagaimana banyak merek Indonesia event besar tersebut.

Bahkan, Ifan juga menjelaskan alasan banyaknya merek Indonesia yang tidak ada kaitan dengan fashion mendadak ramai menyebut mereka di Paris Fashion Week.

"Jadi sebenarnya desainer dan juga brand yang tampil di Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh FHCM banyak persyaratan dan juga kurasi," ujar Ifan.

"Karena banyaknya para antusias dan para pecinta fashion dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitaran event Paris Fashion Week dari FHCM itu banyak banget event-event fashion show juga," lanjut Ifan menjelaskan.

Oleh karena itu, Gekraf dan Kemenpar mengajak merek lokal yang kompeten untuk berangkat ke Paris, di mana mereka kemudian menggandeng merek non desain.

Baca juga: Indonesia Didorong Jadi Lumbung Pangan Dunia Lewat Studi Pertanian

Di sini Ifan juga menegaskan bahwa merek-merek lokal Indonesia tersebut memang bukan di acara Paris Fashion Week yang diselenggarakan FHCM.

"Namun memang bukan di event Paris Fashion Week yang dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week. Dan itu sudah kita terapkan dan kita katakan dan sudah menjadi SOP kepada brand-brand dan juga desainer yang ikut melalui Gekrafs," tegasnya.

Adapun soal kegaduhan dari hebohnya warganet yang menyebut merek lokal Indonesia nebeng Paris Fashion Week ini, Ifan juga turut menjelaskan adanya informasi yang "miss".

"Cuma, kalau menurutku ya, mungkin yang membuat miss di sini, pada saat brand-brand itu menyampaikan kepada KOL-KOL yang ikut ke sana, mungkin hal-hal ini yang memang kurang ditekankan. Jadi banyak sekali yang menamai kegiatan dengan Paris Fashion Week," kata Ifan.

Baca juga: Sejarah Membuktikan, Karakter Asli Orang Indonesia Itu Toleran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com