Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Siluman di Indonesia Sudah Ada 330 Kasus, Benarkah Sulit Dideteksi? Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 03/03/2022, 17:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan telah mengidentifikasi setidaknya 330 kasus dari varian Omicron siluman atau subvarian BA.2 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid. Adapun kasus Omicron siluman di Indonesia ini, kata Nadia, didapatkan dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) pada sampel pasien Covid-19.

Tujuan dari pemeriksaan sampel menggunakan WGS ini yaitu, untuk memberikan gambaran varian apa yang saat ini mendominasi di wilayah tertentu.

"Kita sudah mendeteksi kurang lebih 330 (kasus infeksi) BA.2, (jumlah) ini proporsinya masih kecil kalau kita bandingkan dengan BA.1.1, BA.1 (sekitar) 5.000-an kasus yang kita temukan," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/3/2022).

Untuk diketahui, subvarian BA.2 adalah garis keturunan dari mutasi varian Omicron. Varian Omicron sendiri memiliki beberapa subvarian di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2, dan BA.3.

Baca juga: Omicron Siluman, Gejala, dan Orang yang Rentan Terkena Varian Ini

Terkait varian Omicron siluman BA.2 ini, dijelaskan Nadia, subvarian ataupun varian virus corona sebenarnya bukan merupakan suatu pemeriksaan rutin pada kasus infeksi Covid-19.

Sebab, terlepas dari variannya penanganan maupun perawatan pasien tetap sama.

"Tetapi yang menjadi penting adalah kita memahami pola penyebarannya, makanya varian itu kita identifikasi melalui sistem surveillance, jadi merupakan sampel yang diambil secara acak mewakili sampel-sampel positif yang ada di Indonesia," imbuhnya.

Lantas, bisakah varian Omicron siluman dideteksi dengan tes PCR?

Dokter Nadia menuturkan bahwa varian virus corona, baik Alpha, Delta, Beta, maupun Omicron tidak bisa dideteksi dengan tes PCR biasa. Namun demikian, hasil tes PCR dan rapid test antigen dinilai masih sensitif untuk menunjukkan positif atau negatif Covid-19.

"Enggak bisa (dideteksi dengan PCR biasa), semua varian tidak bisa diperiksa dengan PCR biasa, harus dengan genome sequencing," terang Nadia menjelaskan bahwa Omicron siluman tidak terdeteksi PCR biasa.

Baca juga: Waspada Omicron Siluman Berpotensi Sebabkan Penyakit Parah, Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com