Oleh: Emily Johnson
MEMANG benar, lahar panas (lava) cukup panas untuk membakar sampah-sampah kita.
Saat gunung berapi Kilauea meletus di Hawaii pada tahun 2018, lava yang mengalir panasnya lebih dari 1.100 Celsius. Ini lebih panas dari permukaan Planet Venus, dan bisa melelehkan bebatuan. Lava tersebut juga sepanas alat di fasilitas pembakaran sampah yang biasanya mencapai 1.000-1.200 C.
Tapi tidak semua lava punya suhu yang sama.
Letusan di Hawaii menghasilkan suatu jenis lava bernama basal. Jenis lava ini jauh lebih panas dan encer daripada lava yang biasanya mengalir dari letusan gunung berapi lainnya, seperti lava jenis dasit yang tumpah dari Gunung St. Helens di Washington, Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Tonga Pecahkan Dua Rekor, Apa saja?
Misalnya, letusan Gunung St. Helens selama tahun 2004-2008 mengasilkan kubah lava dengan suhu permukaan yang kurang dari 704 C.
Ilmuwan mengawasi gunung berapi dan memberikan peringatan pada masyarakat sekitar jika mereka melihat tanda-tanda meletus
Selain suhu, ada alasan lain mengapa membuang sampah ke gunung berapi bukanlah ide yang bagus.
Pertama, meski lava yang bersuhu 1.000 C bisa saja melelehkan banyak benda di tempat sampah kita – termasuk sisa makanan, kertas, plastik, serta beberapa jenis kaca dan logam – suhunya tidak cukup panas untuk melelehkan banyak material lainnya yang cukup umum, termasuk baja, nikel, dan besi.
Kedua, tidak banyak gunung berapi di bumi ini yang memiliki danau lava, atau semacam kawah berbentuk mangkuk berisi lava, yang bisa jadi tempat pembuangan sampah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.