Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Tidak Buang Saja Semua Sampah ke Gunung Berapi?

Kompas.com - 01/03/2022, 16:30 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Oleh: Emily Johnson

MEMANG benar, lahar panas (lava) cukup panas untuk membakar sampah-sampah kita.

Saat gunung berapi Kilauea meletus di Hawaii pada tahun 2018, lava yang mengalir panasnya lebih dari 1.100 Celsius. Ini lebih panas dari permukaan Planet Venus, dan bisa melelehkan bebatuan. Lava tersebut juga sepanas alat di fasilitas pembakaran sampah yang biasanya mencapai 1.000-1.200 C.

Tapi tidak semua lava punya suhu yang sama.

Letusan di Hawaii menghasilkan suatu jenis lava bernama basal. Jenis lava ini jauh lebih panas dan encer daripada lava yang biasanya mengalir dari letusan gunung berapi lainnya, seperti lava jenis dasit yang tumpah dari Gunung St. Helens di Washington, Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Tonga Pecahkan Dua Rekor, Apa saja?

Misalnya, letusan Gunung St. Helens selama tahun 2004-2008 mengasilkan kubah lava dengan suhu permukaan yang kurang dari 704 C.

USGS Ilmuwan mengawasi gunung berapi dan memberikan peringatan pada masyarakat sekitar jika mereka melihat tanda-tanda meletus

Selain suhu, ada alasan lain mengapa membuang sampah ke gunung berapi bukanlah ide yang bagus.

Pertama, meski lava yang bersuhu 1.000 C bisa saja melelehkan banyak benda di tempat sampah kita – termasuk sisa makanan, kertas, plastik, serta beberapa jenis kaca dan logam – suhunya tidak cukup panas untuk melelehkan banyak material lainnya yang cukup umum, termasuk baja, nikel, dan besi.

Kedua, tidak banyak gunung berapi di bumi ini yang memiliki danau lava, atau semacam kawah berbentuk mangkuk berisi lava, yang bisa jadi tempat pembuangan sampah.

Dari ribuan gunung berapi di bumi, ilmuwan hanya mengenali delapan danau lava aktif. Di antaranya ada Gunung Kilauea, Gunung Erebus di Antartika, dan Gunung Nyiragongo di Kongo. Sebagian besar gunung berapi aktif memiliki kawah yang berisi bebatuan dan lava dingin, seperti Gunung St. Helens, atau berisi air, seperti Danau Crater di Oregon, AS.

Ketiga, membuang sampah ke delapan danau lava aktif tersebut pun adalah hal yang tidak mudah dan sangat berbahaya.

Baca juga: Semburan Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Api Tonga Mencapai Ketinggian 58 Km

Danau lava diselimuti oleh kerak lava yang sudah mendingin, namun tepat di bawahnya terdapat lapisan yang masih berbentuk lelehan panas. Jika bebatuan atau material lain jatuh ke permukaan suatu danau lava, maka keraknya akan hancur, mengusik lava di bawahnya dan kemudian menyebabkan ledakan.

Hal ini terjadi di Kilauea pada tahun 2015. Bongkahan batu dari pinggiran kawah jatuh ke danau lava dan menyebabkan ledakan besar yang melontarkan bebatuan dan lava keluar dari kawah. Siapapun yang melempar sampah ke danau lava harus berlari menjadi dengan sangat cepat sembari menghindari lontaran lava dan sampah yang terbakar.

Mari kita berandai-andai: jika memungkinkan untuk membuang sampah secara aman ke suatu danau lava, apa yang akan terjadi pada sampah tersebut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com