Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Ungkap Roket yang Akan Tabrak Bulan Bukan Milik Elon Musk

Kompas.com - 15/02/2022, 10:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu seorang astronom bernama Bill Gray memprediksi bahwa roket Falcon 9 milik SpaceX Elon Musk, akan menabrak dan meledak di sisi bulan pada 4 Maret 2022.

Namun, Gray baru-baru ini mengubah pernyataan yang pernah dilontarkannya terkait pesawat luar angkasa yang sudah berhenti beroperasi selama tujuh tahun itu.

Berdasarkan pelacakan yang telah dilakukan, roket yang akan menabrak bulan bukanlah Falcon 9 SpaceX, melainkan roket Long March 3C milik China.

Roket ini diketahui merupakan bagian dari misi Chang'e 5-T1 menuju ke bulan pada Oktober 2014 lalu.

Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Akan Tabrak dan Meledak di Bulan

Gray merupakan astronom yang tergabung dalam perangkat lunak Project Pluto untuk melacak objek dekat Bumi. Dia telah memantau objek asing yang diprediksi menabrak Bulan selama beberapa waktu.

Objek itu, katanya, pertama kali direkam oleh Catalina Sky Survey, yaitu sebuah program menggunakan teleskop di dekat Tucson, Arizona. Sebelumnya, beberapa bukti membuat Gray mengira objek misterius di luar angkasa ini adalah salah satu roket SpaceX, Falcon 9 yang diluncurkan pada Februari 2015.

Roket tersebut juga dilaporkan menempatkan satelit DSCOVR (Deep Space Climate Observatory) ke orbit yang sangat jauh.

Kemudian, berdasarkan detail dan karakteristik lain dari sampah antariksa itu Gray dan timnya meyakini, objek misterius di luar angkasa merupakan bagian Falcon 9.

Dilansir dari Space, Senin (14/2/2022) terlepas dari pemiliknya, roket ini masih berpotensi menghantam sisi jauh bulan pada 4 Maret 2022 mendatang. Namun, fenomena roket menabrak bulan tampaknya tidak akan bisa terlihat dari Bumi.

Dugaan awal

Dalam situs Project Pluto, Gray mengungkapkan awal mula kekeliruan terjadi. Pada 14 Maret 2015, wahana antariksa yang membawa kamera DSCOVR tercatat telah diluncurkan ke luar angkasa.

Pada saat itu, DSCOVR berhasil memotret berbagai objek di luar angkasa yang ada dalam lintasan Bumi, matahari, dan bulan. Dari has tersebut, terdapat salah satu objek yang menarik yakni benda angkasa yang lintasannya sangat dekat dengan bulan bernama WE0913A.

"Tak lama kemudian, seorang astronom di Brasil mencatat di newsgroup, bahwa objek itu mengorbit bumi, bukan matahari, menunjukkan itu mungkin objek buatan manusia," kata Gray.

Baca juga: China Luncurkan Roket Long March 2D sebagai Misi Pertama di Tahun 2022

Setelah berdiskusi dengan para astronom lainnya, Gray dan peneliti lain menemukan bahwa WE0913A melewati bulan dua hari setelah peluncuran DSCOVR.

Akan tetapi dugaannya atas Falcon 9 akan menabrak bulan ternyata salah, lalu menemukan bahwa objek itu merupakan Chang'e 5 T1.

Kendati belum adanya banyak bukti, ahli astrofisika di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian Jonathan McDowell, mengirimkan Gray bukti yang mengindikasikan bahwa roket tersebut adalah milik China.

"Pada aspek tertentu, ini tetap merupakan bukti tidak langsung. Tapi saya akan menganggapnya sebagai bukti yang cukup meyakinkan," kata Gray.

Adapun roket Long March 3C adalah pesawat luar angkasa pendahulu dari misi Chang'e 5, yang melakukan pengembalian sampel robot ke bulan di tahun 2020.

Baca juga: Satelit SpaceX Berpotensi Gagalkan Astronom Mendeteksi Asteroid yang Mengancam Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Space
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com