Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Gunung Berapi Level Siaga Saat Ini, dari Semeru, Merapi hingga Sinabung

Kompas.com - 05/02/2022, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara cincin api, memiliki puluhan gunung api yang masih aktif hingga saat ini dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Sebagai negara dengan aktivitas gunung berapi terbanayak di dunia, penting bagi kita untuk mengetahui tingkatan status gunung api yang ada saat ini, dalam upaya meminimalisir risiko terdampak bencana akibat ketidaktahuan kita.

Untuk diketahui, ada empat tingkatan atau level status gunung berapi, yakni:

1. Normal (level I) atau kategori gunung yang aktivitasnya masih aman dan tidak meletus hingga waktu tertentu

2. Waspada (level II) di mana gunung berapi sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan aktivits

3. Siaga (level III) yakni peningkatan aktivitas seismik yang intensif dan dapat berlanjut ke letusan

4. Awas (level IV) yakni gunung dalam keadaan ktitis yang bisa segera meletus atau sedang meletus.

Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Badan Geologi Imbau Jauhi 2 Kilometer dan Ketahui Kawasan Rawan Bencana

Berdasarkan laporan kebencanaan geologi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 4 Februari 2022; pada saat ini tidak ada gunung api yang berada pada level sangat berbahaya yaitu Awas (level IV).

Namun, ada 4 gunung api yang saat ini masuk dalam kategori level Siaga (level III). Keempat gunung itu adalah:

1. Gunung Semeru

Gunung Semeru, Jawa Timur menjadi gunung pertama yang level bahayanya saat ini adalah status Siaga.

Data PVMBG per 4 Februari 2022 menunjukkan, gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, dan teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 100 meter dari puncak.

Cuaca di sekitar gunung juga terpantau cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara, timur laut dan selatan.

Tercatat ada beberapa gempa yang berkaitan dengan aktivitas magma dan tektonik Gunung Semeru, di antaranya yakni 51 kali gempa letusan atau erupsi, 1 kali gempa guguran, 7 kali gempa hembusan, 18 kali gempa harmonik, 2 kali gempa tektonik jauh, dan 2 kali gempa getaran banjir.

Dengan kondisi ini, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer (km) dari puncak (pusat erupsi). 

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak seharusnya melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com