Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Rusia Akan Bangun Pangkalan di Bulan untuk Saingi NASA

Kompas.com - 31/01/2022, 20:15 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Express

KOMPAS.com - China mengumumkan akan bekerja sama dengan Rusia untuk membangun pangkalan di permukaan Bulan.

Apabila berhasil, maka pangkalan tersebut akan menyaingi pangkalan di Bulan milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang disebut Lunar Gateway.

Konfirmasi rencana untuk membangun International Lunar Research Station (ILRS) disampaikan langsung oleh pejabat dari China National Space Administration (CNSA), atau badan antariksa nasional China.

Wakil direktur CNSA, Wu Yanhua mengungkapkan, bahwa mereka menjadwalkan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar ILRS pada tahun 2035 mendatang.

Baca juga: Roket SpaceX Elon Musk Akan Tabrak dan Meledak di Bulan

Dia menambahkan, pembangunan tersebut juga termasuk penyesuaian sistem energi, komunikasi, dan pendukung kehidupan bagi peneliti.

Seperti dikatakan kedua negara tersebut, ILRS akan menyaingi Lunar Gateaway NASA, yang hanya mengorbit di Bulan dan berfungsi sebagai pusat komunikasi serta penelitian vital bagi NASA.

Sedangkan, ILRS merupakan misi gabungan China dan Rusia dan diklaim akan memiliki pengorbit serta pangkalan di Bulan maupun beberapa penjelajah eksplorasi.

Melansir Express, Sabtu (29/1/2022) menurut direktur China Lunar Exploration and Space Engineering Center, Liu Jizhong baik China ataupun Rusia sepakat untuk bekerja sama dalam peluncuran misi bulan robotik Chang'e 7, sekitar tahun 2025.

Proyek ILRS ini, kata Wu, terbuka bagi negara internasional lain untuk bergabung.

"Kami menyambut partisipasi luas dari rekan-rekan internasional," ucapnya.

Dijelaskan Kepala perancang penyelidikan bulan pertama China, Ye Peijian, pemerintah China mungkin dapat mengirim astronaut ke Bulan untuk pertama kalinya di tahun 2030.

Namun, Beijing ingin terus mengirimkan misi robotik untuk mengeksplorasi keberadaan dan distribusi air serta kutub Bulan.

Pengumuman ini muncul ketika China dan Rusia semakin dekat dalam hal kemampuan militer dan ruang angkasa. Bahkan, kedua negara ini sudah mengadakan latihan angkatan laut bersama di laut Arab.

“Rusia bekerja lebih erat dengan China daripada sebelumnya. Agresor bekerja bersama-sama dan menurut saya adalah kewajiban negara-negara seperti kita untuk bekerja sama," kata Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss.

Baca juga: China Luncurkan Roket Long March 2D sebagai Misi Pertama di Tahun 2022

Halaman:
Sumber Express
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com