Ketika bintang masif ini meledak, terdapat sisa-sisa material di luar angkasa yang dilepaskan dengan kecepatan sekitar 15.000 hingga 40.000 kilometer per detik.
Selanjutnya, ledakan yang sangat besar ini menghasilkan berbagai materi di alam semesta termasuk elemen yang membentuk Bumi.
Seperti dilansir dari NASA Space Place, Jumat (23/7/2021) supernova juga menghasilkan awan debu dan gas ruang angkasa, keragaman antarbintang, dan menciptakan gelombang kejut untuk membantu pembentukan bintang baru.
Perlu diketahui, tidak semua bintang bisa menghasilkan supernova. Sederhananya, hanya beberapa bintang tertentu yang dapat menjadi supernova.
Baca juga: Supernova Terjauh Ini Diprediksi Astronom Terlihat Lagi Tahun 2037
Sedangkan, bintang yang tidak meledak lainnya akan mati dengan menjadi katai putih atau bintang kecil yang tidak lagi bersinar, berubah menjadi katai hitam dan perlahan mati.
Biasanya setelah bintang meledak, inti yang sangat padat tertinggal bersama awan gas panas yang disebut nebula.
Ilmuwan berpendapat bahwa sebuah supernova yang dihasilkan dari sebuah bintang yang berukuran lebih dari 10 kali ukuran matahari mungkin meninggalkan objek terpadat di alam semesta yang kita kenal sebagai lubang hitam.
Peristiwa alam tak biasa yang terjadi ini pun bisa melepaskan cahaya yang sangat terang melebihi seluruh objek langit lainnya selama beberapa hari atau bahkan berbulan-bulan.
Oleh karena itu, fenomena supernova dapat terlihat di seluruh alam semesta.
Baca juga: Jelang Akhir Hidupnya, Teleskop Kepler Tangkap Supernova Langka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.