Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Tersembunyi di Planet Mars Tak Mengandung Air, Apa Isinya?

Kompas.com - 27/01/2022, 10:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pada tahun lalu sebuah laporan ilmiah menyebutkan adanya danau tersembunyi di kutub selatan Planet Mars yang diperkirakan memiliki kandungan air di dalamnya.

Para peneliti mengatakan, setelah penemuan sinyal radar air itu mereka mulai meneliti kembali permukaan di Mars yang sebelumnya tertutup oleh lapisan es.

Namun, studi yang dipublikasikan di Geophysical Research Letters pada 24 Januari 2022 menunjukkan bahwa sinyal radar yang diduga sebagai sebagai cairan itu mungkin batuan vulkanik.

"Kami menemukan bahwa beberapa medan terkait vulkanik yang ada dapat menghasilkan analog sinyal basal yang sangat kuat dengan apa yang diamati di kutub Selatan," kata peneliti seperti dilansir dari Science Alert, Selasa (25/1/2022).

Pada saat deteksi reservoir di tahun 2018 lalu, kata mereka, sinyal radar menemukan adanya danau di Mars berisi air di kedalaman 1,4 km di bawah lapisan es.

Kondisi ini dianggap mengindikasikan adanya genangan air di bawah tanah Planet Merah ini.

Baca juga: Terkuak, Kawah Jezero Ternyata adalah Danau Mars Kuno

 

Kemudian, saat pencarian selanjutnya tim menemukan patch reflektif mengkilap yang memperlihatkan seluruh jaringan danau bawah tanah di Planet Mars.

Di Bumi, air bawah tanah merupakan tempat di mana kita bisa menemukan kehidupan mikroba yang bergantung pada reaksi kimia untuk bertahan hidup.

Peneliti mengungkapkan jika ada kehidupan di Mars, maka kondisi yang sama seperti di Bumi mungkin akan ditemukan di Planet Merah ini. Akan tetapi, suhu di Mars terlalu dingin untuk zat cair seperti air.

"Agar air dapat bertahan sedekat ini dengan permukaan, dibutuhkan lingkungan yang sangat asin dan sumber panas yang kuat, tetapi itu tidak sesuai dengan apa yang kami ketahui tentang tempat ini," kata ilmuwan dari University of Texas Institute for Geophysics, Cyril Grima.

Adapun laporan kedua yang menganalisis data awal yang menemukan bahwa tanah liat beku dapat menghasilkan reflektifitas atau kemampuan untuk memantulkan sinyal serupa dengan sinyal yang dideteksi oleh perangkat Mars Advanced Radar for Subsurface and Ionosphere Sounding (MARSIS) yang digunakan Mars Express milik Badan Antariksa Eropa.

Diakui Grima, timnya menggunakan pendekatan yang berbeda untuk meneliti danau di Mars.

Baca juga: Petunjuk Kehidupan Purba di Mars, Mineral Danau di Turki Mirip di Kawah Jezero

Gambar sisa-sisa delta purba di Kawah Jezero Mars, yang dijelajahi Perseverance NASA untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba yang memfosil. Analisis ilmuwan mengungkapkan Kawah Jezero adalah danau Mars kuno.ESA/DLR/FU-Berlin Gambar sisa-sisa delta purba di Kawah Jezero Mars, yang dijelajahi Perseverance NASA untuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba yang memfosil. Analisis ilmuwan mengungkapkan Kawah Jezero adalah danau Mars kuno.

Mereka meletakkan lapisan es khusus di seluruh bola radar Mars, termasuk kumpulan data dari MARSIS selama tiga tahun yang menunjukkan penampakan planet merah itu sejauh 1,4 kilometer di air beku.

Lalu, tim peneliti mencari tambalan reflektif yang serupa dengan dugaan awal, yaitu air di Mars.

Dengan memetakan tambalan ini terhadap geologi Mars yang diketahui sebelumnya, pola itu sangat cocok dengan medan vulkanik.

Sementara, Mars juga telah diketahui kaya akan batuan vulkanik yang berlimpah, dan kandungan besi di permukaannya.

Terkait dengan hal ini, peneliti mencatat misi di masa depan akan membantu mereka untuk memahami lebih jauh tentang lapisan es ini.

Baca juga: Air di Mars Diperkirakan Tersimpan di Ngarai Planet Merah

 

 

Selain itu, temuan ini juga menambah wawasan bagi manusia untuk mengetahui sejarah air di planet Mars.

"Saya pikir temuan Grima juga memberi tahu kita untuk mencari bukti danau kuno dan dasar sungai serta menguji hipotesis tentang pengeringan lebih luas dari iklim Mars selama miliaran tahun," papar Ian Smith, ilmuwan dari York University di Kanada,.

Kini, kedua ilmuwan tersebut sedang mengerjakan proposal misi untuk menggunakan pencitraan berbasis radar untuk mencoba menemukan air di Mars, guna mempelajari lebih lanjut tentang planet itu.

"Ilmu pengetahuan tidak mudah pada percobaan pertama. Terutama dalam ilmu planet di mana kita melihat tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi siapa pun dan mengandalkan perangkat yang mengamati semuanya dari jarak jauh," jelas Smith.

Baca juga: Misteri di Balik Terbentuknya Lembah Sungai Kuno Mars Terungkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com