Mereka meletakkan lapisan es khusus di seluruh bola radar Mars, termasuk kumpulan data dari MARSIS selama tiga tahun yang menunjukkan penampakan planet merah itu sejauh 1,4 kilometer di air beku.
Lalu, tim peneliti mencari tambalan reflektif yang serupa dengan dugaan awal, yaitu air di Mars.
Dengan memetakan tambalan ini terhadap geologi Mars yang diketahui sebelumnya, pola itu sangat cocok dengan medan vulkanik.
Sementara, Mars juga telah diketahui kaya akan batuan vulkanik yang berlimpah, dan kandungan besi di permukaannya.
Terkait dengan hal ini, peneliti mencatat misi di masa depan akan membantu mereka untuk memahami lebih jauh tentang lapisan es ini.
Baca juga: Air di Mars Diperkirakan Tersimpan di Ngarai Planet Merah
Selain itu, temuan ini juga menambah wawasan bagi manusia untuk mengetahui sejarah air di planet Mars.
"Saya pikir temuan Grima juga memberi tahu kita untuk mencari bukti danau kuno dan dasar sungai serta menguji hipotesis tentang pengeringan lebih luas dari iklim Mars selama miliaran tahun," papar Ian Smith, ilmuwan dari York University di Kanada,.
Kini, kedua ilmuwan tersebut sedang mengerjakan proposal misi untuk menggunakan pencitraan berbasis radar untuk mencoba menemukan air di Mars, guna mempelajari lebih lanjut tentang planet itu.
"Ilmu pengetahuan tidak mudah pada percobaan pertama. Terutama dalam ilmu planet di mana kita melihat tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi siapa pun dan mengandalkan perangkat yang mengamati semuanya dari jarak jauh," jelas Smith.
Baca juga: Misteri di Balik Terbentuknya Lembah Sungai Kuno Mars Terungkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.