Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi CDC Ungkap Vaksin Booster Dibutuhkan untuk Melawan Omicron

Kompas.com - 26/01/2022, 09:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga penelitian terbaru Amerika Serikat (AS) memberikan lebih banyak bukti, bahwa vaksin Covid-19 mampu melawan varian Omicron, setidaknya pada orang yang menerima suntikan booster.

Ketiganya merupakan studi besar pertama dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang melihat adanya perlindungan vaksin terhadap Omicron, yang telah diterbitkan pada 21 Januari 2022.

Penemuan ini menggemakan penelitian sebelumnya, termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris, yang menunjukkan vaksin kurang efektif melawan Omicron, tapi dosis booster mampu meningkatkan antibodi penangkal virus untuk meningkatkan kemungkinan menghindari gejala infeksi.

Baca juga: Tergolong Ringan, Ini Gejala KIPI Vaksin Booster yang Banyak Dilaporkan

- Studi pertama

Studi pertama mengamati rawat inap dan ruang gawat darurat, serta kunjungan pusat perawatan darurat 10 negara bagian selama periode Agustus 2021-Januari 2022.

Ditemukan, efektivitas vaksin yang terbaik didapatkan setelah tiga dosis dari vaksin Pfizer atau Moderna dalam mencegah kunjungan perawatan darurat akibat infeksi Covid-19.

Perlindungan atau tingkat antibodi turun dari 94 persen selama gelombang Delta, menjadi 82 persen saat gelombang Omicron. Dua dosis vaksin akan memberikan perlindungan lebih rendah, terutama setelah enam bulan.

Lebih lanjut, dosis ketiga setidaknya 90 persen efektif mencegah rawat inap akibat infeksi Covid-19, baik selama periode Delta dan Omicron.

- Studi kedua

Sementara itu, studi kedua berfokus pada kasus Covid-19 dan tingkat kematian di 25 negara bagian selama awal April hingga Natal tahun lalu.

Orang yang mendapatkan vaksin booster mempunyai perlindungan tertinggi terhadap infeksi virus orona, baik selama Delta dan Omicron.

Kedua studi ini telah dipublikasikan secara online oleh CDC.

Baca juga: Mengenal KIPI Vaksin Covid, Gejala Setelah Vaksinasi hingga Cara Mengatasi

- Studi ketiga

Studi ketiga diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, yang juga dipimpin oleh para peneliti CDC.

Penelitian ini melihat orang-orang yang dites positif Covid-19 dari 10 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 di lebih dari 4.600 situs pengujian di seluruh AS.

Tiga suntikan vaksin Pfizer dan Moderna, sekitar 67 persen efektif melawan penyakit simtomatik terkait Omicron, dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.

Dua dosis vaksin tidak memberikan perlindungan signifikan terhadap varian Omicron, saat diukur beberapa bulan setelah selesainya versi asli.

“Ini benar-benar menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis booster,” ujar salah satu penulis penelitian Emma Accorsi seperti dikutip dari AP News, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Orang yang Terinfeksi Omicron Bisa Menyebarkan Virus hingga 10 Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com