Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer-BioNTech Luncurkan Uji Coba Vaksin Khusus Omicron

Kompas.com - 26/01/2022, 08:32 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Pfizer dan BioNTech memulai uji klinis untuk versi baru dari vaksin produksinya yang dirancang khusus menargetkan varian Omicron pada 25 Januari 2022.

Seperti diketahui, varian baru Omicron ini diketahui telah memiliki kemampuan menghindari beberapa perlindungan yang diberikan oleh dua rejimen dosis vaksin Covid-19 asli.

Perusahaan berencana menguji respons imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron, baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksinasi dan sebagai suntikan booster untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin.

Selain itu, perusahaan juga menguji dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech dalam waktu 3-6 bulan sebelumnya.

Baca juga: Vaksin Booster Pfizer Bertahan Lawan Omicron Selama 4 Bulan, Studi Jelaskan

 

Pfizer dan mitranya, BioNTech berencana untuk mempelajari keamanan dan tolerabilitas suntikan vaksin baru khusus Omicron ini pada lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.

“Penelitian saat ini, data menunjukkan booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap terkait Omicron,” ujar Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer Kathrin Jansen seperti dikutip dari CNA, Rabu (26/1/2022). 

Peluncuran vaksin Pfizer-BioNTech khusus Omicron pada akhir Maret ini, belum bisa dipastikan. Sebab, bergantung pada jumlah data uji klinis yang diperlukan oleh regulator. 

Menurut perusahaan, dua dosis vaksin asli mungkin tidak cukup untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi dari Omicron, dan bahwa perlindungan terhadap rawat inap dan kematian kemungkinan berkurang.

Kendati begitu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyampaikan, dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer-BioNTech telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap dikarenakan Covid-19.

Baca juga: CDC Sebut Vaksin Booster Pfizer 90 Persen Efektif Lawan Infeksi Omicron

 

Beberapa negara mulai menawarkan dosis vaksin booster tambahan, tapi penelitian terbaru dari Israel sejauh ini menunjukkan dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi dengan level yang tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi Omicron.

Data European Medicines Agency (EMA) menjabarkan, regulator internasional menginginkan data dari studi klinis seperti yang dilakukan Pfizer dan BioNTech sebelum persetujuan baru.

EMA menambahkan, penelitian harus menunjukkan bahwa vaksin baru Pfizer menghasilkan lebih banyak antibodi penetralisir dalam darah dibandingkan vaksin saat ini, dan mungkin juga melindungi varian baru yang menjadi perhatian.

Dituliskan, analisis antibodi yang ditimbulkan oleh booster vaksin yang ditargetkan Omicron akan membantu menjawab terkait kebutuhan tembakan yang menangani lebih dari satu varian pada satu waktu.

Diharapkan vaksin Pfizer-BioNTech khusus Omicron ini dapat menunjukkan antibodi menetralkan spektrum varian.

“Tujuan dari vaksin ini adalah untuk melindungi dari penyakit serius. Sampai saat ini, vaksin melakukan itu, termasuk perlindungan terhadap Omicron,” pungkas ahli penyakit menular di University of Pennsylvania Dr Paul Offit.

Baca juga: Kombinasi Vaksin Sinovac dan Booster Pfizer Kurang Efektif Lawan Omicron, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com