Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omicron Merebak, Bagaimana Okupansi Rumah Sakit di Indonesia?

Kompas.com - 24/01/2022, 18:45 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru Omicron yang pertama kali terdeteksi pada November tahun lalu telah membunyikan alarm global atas kekhawatiran gelombang baru infeksi Covid-19.

Varian baru ini juga telah terdeteksi di Indonesia. Virus terus menyebar luas, bahkan telah terdapat kasus kematian yang dilaporkan akibat infeksinya.

Adapun dalam penelitian yang telah dilakukan, varian Omicron diketahui lebih cepat menyebar dan menular. Meskipun telah divaksinasi, virus ini masih bisa membuat seseorang sakit dan membutuhkan pertolongan medis.

Baca juga: Orang yang Terinfeksi Omicron Bisa Menyebarkan Virus hingga 10 Hari

Lantas, bagaimana ketersediaan tempat tidur rumah sakit sejauh ini?

Ketua Departemen Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) Irwandy menegaskan, saat ini keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit di Indonesia masih dalam level aman.

“Per 22 Januari 2022 ada dikisaran 6-7 persen untuk rata-rata nasional,” ujar Irwandy saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/1/2022).

Namun demikian, ia mengakui adanya peningkatan di DKI Jakarta dalam beberapa minggu terakhir dengan berada di atas rata-rata nasional, yakni mencapai 30 persen.

Peningkatan yang terjadi di wilayah Ibu Kota ini harus menjadi perhatian tersendiri, terlebih kondisi pelayanan kesehatan masyarakat selain Covid-19 mulai berjalan normal.

“Tentu ini menjadi perhatian, terlebih saat ini jumlah masyarakat yang berobat ke rumah sakit untuk pasien non Covid-19 sudah mulai kembali normal,” tuturnya.

Baca juga: Jenis Masker yang Disarankan untuk Mencegah Varian Omicron

Ia menambahkan, hal tersebut menyebabkan tempat-tempat tidur yang sebelumnya dialokasikan untuk pasien Covid-19, secara bertahap telah dikurangi oleh rumah sakit dan digunakan untuk menampung pasien non Covid-19.

Sementara itu, penggunaan peralatan dan oksigen masih terpenuhi. Hal tersebut mengingat pemakaian tempat tidur yang masih berada di level hijau dan mayoritas kasus Omicron yang ditemukan bergejala ringan.

“Namun kita tetap harus mengantisipasi puncak pertambahan kasus ke depannya, mengingat tren kasus khususnya DKI Jakarta terus meningkat,” kata Irwandy.

Baca juga: Laporan Terbaru WHO, 5 Studi Ungkap Efektivitas Vaksin Turun Terhadap Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com