Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik, Populasi Jerapah Meningkat 20 Persen, Ini Kata Ilmuwan

Kompas.com - 22/01/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Peneliti memperkirakan hanya ada sedikit dari 16.000 hewan ini, hampir dua kali lipat dari perkiraan jumlah pada tahun 2015.

Namun peningkatan ini, menurut Brown, kemungkinan besar disebabkan oleh data yang lebih baik, dan bukan karena pertumbuhan besar-besaran.

Sementara itu, jerapah Masai, kebanyakan ditemukan di Tanzania dan Kenya selatan, diperkirakan memiliki populasi 45.000 ekor, meningkat 44 persen dari tujuh tahun lalu.

Sedangkan, spesies terpadat adalah jerapah selatan, yang berkeliaran di seluruh Namibia, Botswana, Afrika Selatan, dan sekitarnya.

Sekarang diperkirakan ada 48.000 jerapah selatan yang ada saat ini, kira-kira populasinya sama dengan tahun 2015.

Kendati demikian, masih ada beberapa daerah yang tidak memiliki data yang baik, seperti Sudan Selatan.

Baca juga: Jerapah Putih Langka Dibunuh Pemburu, Sisa Satu Ekor di Dunia

 

Perkiraan populasi jerapah di Ethiopia dan Somalia juga tidak jelas, bahkan ada juga tempat-tempat yang jumlah jerapahnya menurun, seperti jerapah utara di Republik Afrika Tengah atau jerapah selatan di Zimbabwe.

IUCN menganggap dua subspesies jerapah utara terancam punah, dan dua lainnya, jerapah Masai dan jerapah reticulated, masuk dalam daftar terancam punah.

Perburuan liar untuk daging, kulit, tulang, dan ekornya masih menjadi masalah besar di beberapa daerah.

Kendati demikian, menurut Jared Stabach, peneliti di Smithsonian Conservation Biology Institute, mengatakan perhatian utamanya adalah pembangunan yang tidak berkelanjutan, termasuk pengeboran minyak bumi dan konstruksi jalan.

Meski begitu, Brown mengatakan bahwa di tempat-tempat di mana pemerintah, warga, peneliti, dan konservasionis berkumpul untuk melindungi hewan tertinggi di dunia, ada harapan populasi dapat berkembang.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Warna Jerapah Tak Mencerminkan Usia, tapi Dominasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com