KOMPAS.com - Kemampuan lebah, kupu-kupu serta penyerbuk lainnya untuk menemukan tanaman makin berkurang, karena terpapar polusi udara.
Ini menjadi kabar buruk bagi populasi serangga dan juga tanaman yang mengandalkan mereka untuk penyerbukan.
Mengutip New Scientist, Rabu (19/1/2022) pestisida dan perubahan penggunaan lahan adalah dua pendorong terbesar penurunan jumlah serangga.
Namun uji coba lapangan terbaru menunjukkan, bahwa polusi udara yang disebabkan oleh mobil diesel mungkin menjadi penyebab utama penurunan jumlah tersebut.
Baca juga: Survei Terbaru, 59 Persen Alami Dampak Nyata Polusi Udara Jabodetabek
Hal tersebut terungkap setelah peneliti melakukan uji coba lapangan selama tiga tahun.
Dalam studi itu, James Ryalls, peneliti dari University of Reading, Inggris membangun sistem yang menghasilkan nitrogen oksida dan polusi ozon di tengah ladang gandum dan menyalurkannya ke enam tempat tanaman sawi ditanam.
Sementara, dua tempat lainnya diisi dengan udara ambien yang berfungsi sebagai kontrol.
Hasilnya sangat mencolok.
Tingkat polutan yang setara dengan konsentrasi rata-rata jalan raya utama Inggris ternyata menyebabkan pengurangan jumlah penyerbuk hingga 70 persen. Ia pun mengaku kaget dengan penuruan jumlah tersebut.
"Kami tak mengharapkan pengurangan seperti separah yang kami temukan. Jika hasil penelitian ini meluas ke skala lanskap, polusi udara kemungkinan merupakan faktor yang cukup penting yang berkontribusi terhadap penuruan penyerbuk. Ini agak mengkhawatirkan," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.