Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS]: Mengenal Ular Pucuk | Sopir Kalteng Meninggal Disengat Tawon Vespa | Kepunahan Massal Keenam

Kompas.com - 20/01/2022, 07:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sebaran ular pucuk cukup luas di wilayah Asia, seperti di India, China, dan Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Laos, Vietnam, dan Filipina.

Selengkapnya tentang ular pucuk yang menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Rabu (19/1/2020) ini dapat dibaca di sini.

Baca juga: Mengenal Ular Pucuk, Ular yang Banyak Ditemukan di Permukiman

Sopir di Kalteng meninggal disengat tawon vespa

Belum lama ini, sebuah video viral memperlihatkan seorang sopir di Kalimantan Tengah (Kalteng) meninggal dunia setelah disengat tawon vespa.

Sebelumnya, warga mengira serangga yang menyengat sopir tersebut adalah lebah madu jenis lebah naning, saat ia sedang memeriksa mobilnya.

Namun, ditegaskan peneliti BRIN, serangga yang menyengat sopir tersebut hingga ia tewas adalah tawon vespa.

Peneliti Pusat Riset Biologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sih Kahono mengatakan untuk menentukan korban disengat lebah atau tawon dapat diamati dari bekas sengatannya.

Ia menjelaskan apabila bekas sengatannya tampak seperti lubang tanpa ada sengat yang tertinggal, maka serangga yang menyengat tersebut adalah tawon vespa.

Akan tetapi, jika ditemukan ada bekas sengatan yang tertinggal, artinya serangga tersebut adalah lebah madu.

Berita populer Sains tentang tawon vespa menyengat sopir di Kalteng hingga meninggal dunia ini dapat disimak di sini.

Baca juga: Bukan Lebah, Sopir di Kalteng Meninggal Disengat Tawon Vespa, Ini Kata Peneliti BRIN

Kepunahan massal keenam sedang berlangsung

Bumi sudah mengalami lima kali peristiwa kepunahan massal ima kali peristiwa kepunahan massal dalam sepanjang sejarah kehidupan di planet ini.

Peristiwa kepunahan massal di Bumi itu disebabkan oleh fenomana alam yang ekstrem.

Namun, para ahli mulai memperingatkan bahwa Kepunahan Massal Keenam sedang berlangsung di planet ini.

Kali ini, penyebab kepunahan massal di Bumi yang sedang berlangsung ini, sepenuhnya disebabkan oleh aktivitas manusia.

Penilaian komprehensif dari bukti peristiwa kepunahan yang sedang berlangusng ini dipublikasikan dalam jurnal Biological Review.

Para peneliti memperkirakan bahwa sejak tahun 1500, Bumi bisa saja telah mengalami kepunahan massal dengan kehilangan antara 7,5 hingga 13 persen dari dua juta spesies yang diketahui di Bumi atau sekitar 150.000 hingga 260.000 spesies. Namun menurutnya situasinya tak sama di semua tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com