Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang yang Terinfeksi Omicron Bisa Menyebarkan Virus hingga 10 Hari

Kompas.com - 19/01/2022, 18:30 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru Omicron telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Jenis virus ini sangat mudah menular.

Varian yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan tersebut telah menyumbang lonjakan kasus di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, Turki, dan lain-lain.

Sebuah bukti terbaru mengungkapkan, bahwa penularan varian Omicron tidak lebih singkat dibandingkan varian sebelumnya.

Baca juga: Siklus Covid-19 Berlangsung 2 Bulan, Bagaimana dengan Varian Omicron?

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada Dr. Theresa Tam.

Melansir Global News, penelitian awal yang baru-baru ini dilakukan di Jepang memperlihatkan periode penularan dari varian Omicron tidak lebih pendek dibandingkan varian virus corona yang telah ada sebelumnya.

Dituliskan, pelepasan virus dan viral load tidak benar-benar menurun hingga hari ke 10 atau setelah timbul gejala atau pengumpulan spesimen sesudah diagnosis.

Studi tersebut memperlihatkan viral load tertinggi di antara pasien Omicron terjadi 3-6 hari setelah gejala mulai muncul dan menghilang sekitar 10 hari.

“Seseorang yang terinfeksi masih bisa menyebarkan virus hingga 10 hari,” ujar Tam.

Kendati begitu, bukan berarti masa isolasi tidak bisa disesuaikan dengan tindakan pencegahan yang tepat. Melakukan penyesuaian periode isolasi membawa sejumlah risiko tertentu dan membuat penerapan protokol kesehatan menjadi lebih penting.

“Kami menyadari karena begitu banyak orang terinfeksi Omicron saat ini, menjaga kelangsungan bisnis dan layanan kritis sangat menantang,” tutur dia.

Hasil penelitian ini serupa dengan tinjauan data di Inggris yang diterbitkan awal bulan ini.

Baca juga: Dari Berbagai Jenis Masker, Ini yang Terbaik Mencegah Paparan Omicron

Gejala Omicron

Sementara itu, penelitian-penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa mayoritas gejala Omicron yang dilaporkan tidak jauh berbeda dengan flu biasa.

Kendati demikian, Kepala Penyakit Menular di Penn Prebyterian Medical Center Judith O’Donnell mengatakan, bahwa terdapat perbedaan gejala Omicron antara pasien yang telah divaksinasi dengan yang belum mendapatkan suntikan vaksin.

Apa bedanya?

Seperti diketahui, terdapat beberapa gejala yang dilaporkan dari infeksi Covid-19 seperti demam, kelelahan, batu, sesak napas, serta kehilangan penciuman dan indera pengecap.

Terkadang, orang akan mengalami gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek, mual, muntah, bahkan diare.

Disebutkan, orang yang telah divaksinasi dan terapapar Omicron, banyak yang tidak mengalami demam.

Baca juga: Kenapa Orang yang Sudah Vaksin Bisa Kena Omicron? Ini Alasannya

Lebih lanjut, beberapa literatur ilmiah menuliskan bahwa pasien yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 cenderung mengalami gejala yang jauh lebih ringan dari infeksi Covid-19, seperti flu, pilek, atau hidung tersumbat.

Melansir Medicalxpress, gejala ringan yang muncul dari infeksi Omicron kemungkinan dikarenakan manusia telah memiliki kekebalan terhadap Covid-19, bukan dari jenis virusnya.

Adapun pada orang yang tidak divaksinasi dan terinfeksi Omicron, kemungkinan akan terlihat sangat mirip dengan infeksi Delta dan semua varian sebelumnya.

Infeksi tetap dapat membuat seseorang dirawat di rumah sakit, mendapatkan perawatan ICU, dan menyebabkan kematian. Bahkan pada orang yang tidak divaksinasi, Omicron cukup mampu menimbulkan pneumonia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa varian ini tidak boleh dianggap enteng, dikarenakan tetap dapat menyebabkan orang mengalami sakit bahkan kematian.

Baca juga: WHO Sebut Omicron Bukan Penyakit Ringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com