Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Ulang Ungkap Dinosurus Lapis Baja Bergerak Lambat dan Tak Bisa Mendengar

Kompas.com - 18/01/2022, 08:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Analisis ulang yang dilakukan terhadap fosil Struthiosaurus austriacus ternyata memberikan perspektif baru terhadap hewan yang berasal dari periode Kapur Akhir ini.

Dalam analisis ulang tersebut, peneliti menemukan bahwa saat hidup 80 juta tahun lalu, dinosaurus tersebut cenderung lamban dalam bergerak dan juga tuli.

Analisis ulang ini dilakukan dengan menggunakan pemindaian 3D resolusi tinggi dari bagian tempurung otak parsial tengkorak dinosaurus.

Peneliti juga menggunakan micro-CT, di mana sinar-X membangun penampang objek yang terperinci untuk membuat pemindaian.

Baca juga: Lebih dari 500 Spesies Baru Sepanjang 2021, dari Dinosaurus hingga Tanaman

Mengutip Science Alert, Senin (17/1/2022) peneliti menemukan tanda-tanda bahwa dinosaurus tak memiliki kapasitas otak untuk fokus pada pemangsa potensial, karena bagian flokulus kecil dari otak yang melakukan pekerjaan ini.

Itu menunjukkan bahwa lempeng dan paku pada tubuh S.austriacus cukup untuk bertahan dari hewan lain.

"S.austriacus mungkin lebih mengandalkan pelindung tubuhnya untuk perlindungan," kata Marco Schade, ahli paleontologi dari Universitas Greifswald di Jerman.

Selain temuan tersebut, peneliti juga mengungkap hal menarik lainnya.

Pemindaian tempurung otak lebih mendalam mengungkapkan saluran setengah lingkaran di telinga bagian dalam dibentuk sedemikan rupa, sehingga menunjukkan bahwa dinosaurus bukanlah yang paling gesit dari jenisnya.

Saluran setengah lingkaran ini merupakan bagian telinga yang membantu mengontrol gerakan keseimbangan.

Lalu, peneliti juga menemukan bahwa S. austriacus memiliki lagena terpendek yang pernah ditemukan pada dinosaurus. Lagena adalah bagian dari telinga yang digunakan sebagai bagian dari sistem pendengaran.

Dan analisis lagena pada S. austriacus menunjukkan bahwa pendengaran dinosaurus tersebut tidak baik.

Tim peneliti menghitung dinosaurus hanya dapat menangkap rentang frekuensi terbatas di suatu tempat antara 296 hingga 2.164 Hertz. Sebagai perbandingan pendengaran manusia biasanya berkisar antara 20 hingga 20.000 Hertz.

Baca juga: Temuan Fosil Bayi Dinosaurus Meringkuk Ungkap Petunjuk Evolusi Dinosaurus

Itu mengapa peneliti percaya bahwa spesies ini akan menjaga dirinya sendiri, karena tak dapat mendengar dengan baik.

"Pengamatan ini sesuai dengan hewan yang memiliki gaya hidup relatif tak aktif dan interaksi sosial yang terbatas," tulis peneliti dalam studi mereka.

Dinosaurus yang berasal dari keluarga nodosaurus ini, juga dikenal sebagai benteng hidup yang bisa tumbuh sepanjang 8 meter dan merupakan herbivora.

"Nodosaurus mungkin kurang bergantung pada indera pendengaran dan juga menerapkan gaya pertahanan diri yang kurang aktif. Temuan baru neuroanatomi S. austriacus pun menambah diferensiasi ini," tambah Schade.

Penelitian dipublikasikan di Scientific Reports.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com