Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti AS Ciptakan Vaksin Covid-19 dengan Harga yang Lebih Murah

Kompas.com - 17/01/2022, 18:32 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Semua (vaksin) adalah bagian dari solusi. Tetapi ketika Anda memiliki situasi seperti ini di seluruh dunia, Anda tidak memilih dan mencoba menggunakan semua solusi yang ada,” ungkap Bottazzi.

Bottazzi mengatakan vaksin yang diproduksinya memiliki keunikan karena mereka tidak berniat untuk mematenkannya.

Para peneliti mengizinkan siapa saja yang memiliki kapasitas untuk dapat memproduksinya secara massal.

Alasan mereka tidak mematenkan vaksin ketika dua produsen vaksin seperti Pfizer dan Moderna sibuk untuk melindungi hak kekayaan intelektual mereka, ialah karena rasa kemanusiaan sebagai visi dari pengembangan vaksin ini.

“Kami ingin berbuat baik. Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan dan ini lah yang secara moral harus kita lakukan. Kami tidak berpikir, bagaimana kami bisa mengambil keuntungan dari ini," jelasnya.

Bottazzi berharap langkahnya akan mendorong peneliti lain untuk mengikuti dan membuat vaksin dengan harga terjangkau dan dapat diakses untuk penyakit maupun virus lainnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Dosis Lengkap Kurang Efektif Lawan Varian Omicron, Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

“Kita perlu mematahkan paradigma yang hanya didorong oleh faktor dampak ekonomi atau pengembalian investasi ekonomi. Kita harus melihat kembalinya kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Sejauh ini, vaksin Corbevax telah disetujui izin penggunaan daruratnya (EUA) di India, di mana produsen vaksin memproduksi sekitar 100 juta dosis per bulannya.

Seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (14/1/2022) lisensi vaksin juga telah diberikan kepada perusahaan farmasi di Bangladesh, India, dan Indonesia. Sementara, Botswana disebut akan menyusul untuk mendapatkan lisensi ini.

Mendengar kabar ini, profesor hukum kesehatan global di Georgetown Law di Washington, Lawrence Gostin mengatakan bahwa vaksin ini berpotensi untuk menambah daftar vaksin Covid-19 di dunia, dia pun gembira akan hasil dari pengembangan vaksin Covid-19 baru ini.

“Texas benar-benar melakukan ini dengan cara yang benar dengan memberikan kekayaan intelektual mereka dan bekerja sama dalam transfer teknologi. Ini berpotensi menambah vaksin kita," kata Gostin.

Baca juga: FDA Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Anak Usia 5 hingga 11 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com