Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Musim Dingin, Musim Panas hingga Musim Semi, Kenapa Bumi Punya Banyak Musim?

Kompas.com - 15/01/2022, 19:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Setiap wilayah di belahan Bumi memiliki iklim dan cuaca yang berbeda-beda. Telah diketahui bahwa negara-negara subtropis dan tropis memilki musim yang berbeda pula, ada musim panas, musim dingin, musim gugur, musim semi, dan lain sebagainya.

Ada 6 musim di dunia, yang mana ada beberapa negara yang memiliki empat musim dan ada juga yang hanya memiliki dua musim saja.

Negara-negara dengan iklim subtropis atau yang dikenal sebagai negara empat musim, biasanya memiliki empat musim yakni musim dingin, musim semi, musim gugur, serta musim panas.

Sedangkan negara beriklim tropis, seperti Indonesia, hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan atau penghujan.

Lantas, kenapa Bumi punya banyak musim yang berbeda-beda?

Gerak semu matahari menyebabkan perbedaan intensitas penyinaran di berbagai wilayah di Bumi. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya perbedaan musim di Bumi.

Baca juga: Tak Tersentuh Covid-19, Penelitian Musim Panas di Antartika Ilmuwan Kurangi Personel

 

Menjelaskan apa penyebab terjadinya perubahan musim di Bumi, dilansir dari National Weather Service, Jumat (14/1/2022), ketika bumi berputar pada porosnya, atau peristiwa yang disebut rotasi Bumi, maka akan terjadi siang dan malam.

Bumi juga bergerak mengelilingi matahari dalam orbitnya. Kemudian, sumbu putaran Bumi dimiringkan terhadap bidang orbitnya. Sumbu Bumi yang miring itulah penyebab adanya musim.

Bumi mengelilingi matahari dengan kemiringan sebesar 23,5 derajat ke arah timur laut dari sumbunya. Posisi ini juga menyebabkan pergantian musim.

Ketika kutub utara miring ke arah matahari, maka akan terjadi musim panas di belahan Bumi bagian utara.

Sebaliknya, saat kutub selatan miring ke arah matahari, maka akan terjadi musim dingin di belahan Bumi bagian utara.

Beberapa orang mungkin percaya jika saat memasuki musim panas, artinya Bumi berjarak lebih dekat dengan matahari. Akan tetapi, anggapan tersebut tidak benar.

Dilansir dari NASA Space Place, Senin (10/1/2022) Bumi memiliki orbit yang sedikit miring. Ketika Bumi lebih dekat dengan matahari, kita akan mengalami musim dingin. Lalu, saat Bumi menjauhi matahari, maka musim panas akan terjadi.

Baca juga: Hadapi Musim Dingin Ekstrem, Manusia Purba Ternyata Lakukan Hibernasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com