Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2022, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Palung Mariana adalah palung terdalam di dunia yang berbentuk bulan sabit.

Palung Mariana berada di Pasifik Barat, tepat di sebelah timur Kepulauan Mariana yang berdekatan dengan Guam. 

Palung Mariana yang merupakan titik terdalam yang diketahui di Bumi, memiliki belerang cair dan karbon dioksida, gunung lumpur aktif, serta kehidupan laut yang telah beradaptasi dengan tekanan 1.000 kali lebih besar dari permukaan laut.

Pada tahun 2010, Palung Mariana diperkirakan memiliki kedalaman 10.994 m, yang diukur dengan pulsa suara yang dikirim melalui lautan saat survei yang dilakukan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Kemudian, sebuah survei pemetaan dasar laut beresolusi tinggi yang diterbitkan pada tahun 2014 oleh para peneliti dari University of New Hampshire mengatakan, Palung Mariana memiliki kedalaman 10.984 m.

Baca juga: Palung Terdalam di Dunia, Ditemukan Ikan Kecil seperti Naga

Sebagai perbandingan, Gunung Everest berdiri di 8.848 m di atas permukaan laut.

Berarti, bagian terdalam Palung Mariana adalah 2.147 m lebih dalam dari ketinggian Gunung Everest.

Bagaimana Palung Mariana terbentuk?

Dilansir dari Live Science, Palung Mariana terbentuk oleh proses yang terjadi di zona subduksi, di mana dua lempengan besar kerak samudera bertabrakan. 

Di zona subduksi, satu bagian kerak samudera didorong dan ditarik ke bawah yang lain, tenggelam ke dalam mantel Bumi yang merupakan lapisan di bawah kerak. 

Ketika dua kerak berpotongan, parit yang dalam terbentuk di atas tikungan pada kerak yang tenggelam. 

Baca juga: Apa yang Hidup di Dalam Palung Mariana?

Dalam hal ini, kerak Samudra Pasifik menekuk di bawah kerak Filipina.

Kerak Pasifik, juga disebut lempeng tektonik, berusia sekitar 180 juta tahun, sedangkan lempeng Filipina berusia lebih muda dan lebih kecil dari lempeng Pasifik.

"Di zona subduksi, kerak yang dingin dan padat tenggelam kembali ke dalam mantel dan hancur," kata Nicholas van der Elst, seismolog di Lamont Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia, Palisades, New York.

Meski Palung Mariana memiliki kedalaman yang luar biasa, ia bukan tempat yang paling dekat dengan pusat Bumi. 

Pasalnya, Bumi menonjol di khatulistiwa dengan jari-jari di kutub adalah sekitar 25 km lebih kecil dari jari-jari di khatulistiwa. 

Baca juga: Jadi Titik Terdalam di Bumi, Berapa Kedalaman Palung Mariana?

Dengan demikian, bagian dari dasar laut Samudra Arktik justru lebih dekat ke pusat Bumi daripada Palung Mariana.

Tekanan air yang menghancurkan di dasar parit lebih dari 703 kilogram per meter persegi. 

Ini lebih besar hingga 1.000 kali tekanan yang dirasakan di permukaan laut atau setara dengan 50 jumbo jet yang ditumpuk di atas seseorang.

Palung Mariana termasuk wilayah yang dilindungi

Palung Mariana memiliki panjang 2.542 kilometer, lebih panjang lima kali dari Grand Canyon. 

Namun, palung ini merupakan parit sempit dengan lebar rata-rata 69 km.

Baca juga: Baru Ditemukan di Palung Terdalam Bumi, Spesies Ini Sudah Terkontaminasi Plastik

Guam adalah wilayah Amerika Serikat (AS) dan 15 Kepulauan Mariana Utara adalah wilayah Persemakmuran AS.

Dengan demikian, AS adalah negara yang memiliki yurisdiksi atas Palung Mariana. 

Pada tahun 2009, Presiden George W. Bush mendirikan Monumen Nasional Laut Palung Mariana, yang membuat cagar laut yang dilindungi untuk sekitar 506.000 km persegi dasar laut dan perairan yang mengelilingi pulau-pulau terpencil. 

Cagar laut ini mencakup sebagian besar Palung Mariana, 21 gunung berapi bawah laut, dan daerah di sekitar tiga pulau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com